Showing posts sorted by relevance for query gps-global-positioning-system. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query gps-global-positioning-system. Sort by date Show all posts

Waypoint (Navigation)

Titik Arah  Istilah yg dipakai untuk merujuk pada titik tengah atau tempat pada rute atau jalur perjalanan..titik penghentian yg diubah, Penggunaan pertama istilah ini  tahun 1880.

Istilah modern, mengacu pada koordinat yg memilih posisi di dunia pada selesai setiap "Kaki" (Tahap) dari penerbangan udara atau jalur laut, pembangkitan serta pengecekan dilakukan secara komputasi (dengan komputer Atau perangkat terprogram lainnya).


Berkonotasi pada Titik Referensi di Ruang Fisik, dikaitkan dengan Navigasi, Laut atau Udara-

Navigasi LautKoordinat Longitudinal serta Latitudinal atau Titik GPS di perairan terbuka, lokasi bersahabat shoal atau entitas yg dipetakan, Titik jarak tetap dari entitas geografis menyerupai mercusuar atau pintu masuk pelabuhan, dll..
(Bila titik sesuai dengan unsur geografi fisik di darat)

Navigasi Udara, Titik Arah terdiri dari serangkaian Titik GPS Abstrak yg membuat jalan buatan - "Jalan Raya di Langit" - dibentuk khusus untuk tujuan Navigasi Udara yg tidak mempunyai Jelas koneksi ke fitur dunia nyata.

Navigasi Terestrial Koordinat meliputi Garis Bujur serta Lintang.

Waypoint meluas untuk penggunaan Navigasi, semenjak pengembangan Sistem NAVIGASI, Seperti Global Positioning System (GPS) serta Jenis Navigasi Radio. Titik Arah terletak
 ➧  Di Permukaan Bumi didefinisikan dalam 2D Dua Dimensi (Bujur serta Garis Lintang) 
 ➧  Di Atmosfer Bumi atau Di Luar Angkasa didefinisikan paling tidak dalam 3D Tiga Dimensi
     (Empat jikalau Waktu salah satu Koordinat, Untuk beberapa Titik Arah di luar Bumi).

Dengan Global Positioning System

Sistem GPS semakin dipakai untuk membuat serta memakai titik arah dalam navigasi dari segala jenis. Penerima GPS yg khas sanggup menemukan titik arah dengan akurasi tiga meter atau makin elok bila dipakai dengan teknologi pendukung berbasis lahan menyerupai Wide Area Augmentation System (WAAS).


Waypoint ditandai di jadwal pemetaan komputer serta diunggah ke Penerima GPS, ditandai di peta Internal Receiver atau dimasukkan manual keperangkat sebagai Sepasang Koordinat.


Tanpa Global Positioning System

Konsep Waypoint telah dipopulerkan di kalangan Non-Spesialis oleh Pengembang GPS, Digunakan dengan alat bantu navigasi lainnya. Contoh penting ialah penggunaan di seluruh dunia, dalam Olahraga Orienteering, titik arah dengan peta yg menghilangkan sistem koordinat, yg dikenal sebagai titik kontrol.

Navigasi Angkasa Udara, titik arah didahului di sepanjang rute bulat besar pesawat terbang untuk membagi penerbangan menso Rhumb line serta memungkinkan perbaikan biar lebih cepat diambil dengan memakai Metode Intercept Precomputed.


Dunia Penerbangan

Navigasi Area (RNAV) - Metode Navigasi yg memungkinkan pesawat terbang pada jalur yg diinginkan dalam cakupan alat bantu navigasi yg diindikasikan oleh stasiun atau dalam batas kemampuan alat bantu mandiri, atau kombinasi dari metode ini -

Sangat bergantung pada titik arah. RNAV semakin banyak dipakai sebagai metode Navigasi utama untuk pesawat terbang.

RNAVWaypoint adalah Posisi Geografis yg ditentukan, didefinisikan dalam koordinat Lintang / Bujur (Ketinggian diabaikan). 

Waypoint paling sering dipakai untuk mengatakan perubahan arah, berkecepatan, atau ketinggian di sepanjang jalur yg diinginkan.

Prosedur RNAV memakai Fly-Over serta Fly-By Waypoints.

Waypoint  Fly-Over adalah waypoint yg harus disilangkan secara vertikal oleh pesawat terbang.

Waypoint  Fly-By ialah titik arah yg menandai persimpangan dua jalur lurus, dengan transisi dari satu jalur ke jalur lain yg dibentuk oleh pesawat memakai putaran yg dihitung dengan sempurna yg "Dilalui" namun tidak melintasi jalur jalan secara Vertikal.

Titik-Titik dalam penerbangan diberi nama Lima Huruf. dimaksudkan untuk diucapkan atau mempunyai nilai mnemonik, sehingga gampang disampaikan dengan Suara. 

Fitur penting di kawasan tersebut (Misalnya, titik arah di bersahabat Newton, Iowa mempunyai nama "MATAG"; Newton ialah tempat kelahiran vendor alat Maytag).


Perilaku Waypoint

Tujuan Dasar Waypoint 
Dengan melintasi satu set titik arah. Untuk memilih apa artinya mencapai titik temu, serta jari-jari Non-Monotonik ditentukan untuk memilih apa artinya "Cukup Dekat" harus maju ke arah titik arah dicatat untuk didegradasi.

Radius Pengambilan serta Radius Slip.
  ➽  Waypoint yg berhasil mencapai jarak kurang dari jari tangkapan.
  ➽  Titik Jalan yg tidak terjawab menjadikan putaran kembali untuk dicoba lagi.
  ➽  Waypoint yg tidak terjawab namun kedatangan tetap dideklarasikan
        Saat jarak ke titik arah mulai meningkat serta kendaraan berada dalam Radius Slip.












Mode Jalur Trek.
Dalam Mode jalur lintasan, kendaraan mengarah ke titik jalur lintasan daripada menuju titik jalan berikutnya. Titik kemudi ditentukan oleh parameter utama. Ini ialah jarak dari titik persimpangan tegak lurus menuju titik arah berikutnya.













Fungsi Tujuan Waypoint.
Fungsi Objektif yg dihasilkan oleh sikap Waypoint didefinisikan menurut nilai Heading serta Speed yg mungkin. Fungsi Objektif yg mendukung Manuver ke titik arah 270 Derajat dari Posisi Kendaraan serta Kecepatan yg disukai mendekati kisaran berkecepatan yg mumpuni. Kecepatan yg lebih tinggi diwakili lebih jauh secara radial dari pusat.

Output Utama dari sikap Waypoint ialah Fungsi IvP, sejumlah properti Visual pun dipublikasikan untuk kenyamanan dalam pemantauan misi. Ini mencakup 
  ➽  Seperangkat titik arah
  ➽  Titik sikap ketika ini berkembang
  ➽  Jalur pelacak, jikalau trackpoint berikut diaktifkan. 





Structure Of Flight Management System

Pilot-in-Command - Penerbangan memakai peralatan kontrol penerbangan dalam sejumlah besar. Informasi penting untuk pengendalian penerbangan serta keamanan kemudian lintas udara. Di udara pada tahap yg berbeda dari penerbangan, Pilot-in-Command memerlukan banyak sekali Informasi Aeronautika dari Sistem Navigasi yg berbeda secara mendasar.



Misalnya
Saat pendaratan, warta terpenting dari sistem pendaratan wacana penyimpangan dari jalur meluncur, serta selama panduan penerbangan En-Route oleh Beacon Navigasi Terestrial serta Navigasi Satelit. Sistem navigasi modern terlalu sulit untuk dipakai (Pilot harus meluangkan banyak waktu untuk menggunakannya).


Flight Management System (FMS) - Sistem komputerisasi yg membantu pilot untuk memantau serta mengelola sistem pesawat terbang untuk mendapat performa penerbangan yg aman. FMS melaksanakan semua operasi rutin teknis dengan sistem Pesawat yg dipakai dalam penerbangan, Memungkinkan pilot untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk mengendalikan penerbangan, daripada menyiapkan sistem.




















FMS - Komponen Fundamental dari Avionik pesawat modern. Sistem Komputer Khusus yg mengotomatisasi banyak sekali macam kiprah penerbangan, mengurangi beban kerja awak pesawat hingga pesawat modern tidak ada Insinyur Penerbangan atau Navigator.

FMS - Terdiri dari
 ➤ FMC (Flight Management Computer)
 ➤ MCDU (Multi-FunctionControl Display Unit)

EFIS (Electronic Flight Instrument System)
Informasi Flight Management System






































Navigation Aids

 ➤ ADF (Automatic Directional Finder)
 ➤ VOR (VHF Omnidirectional Range)
 ➤ DME (Distance Measurement Equipment)
 ➤ LRRA (Low Range Radio Altimeter)

Sattelite Navigation

 ➤ GPS (Global Positioning System)
 ➤ GNSS (Global Navigation Satellite Systems)
 ➤ WAAS (Wide Area Augmentation System)
 ➤ GBAS (Ground Based Augmentation System)
 ➤ SBAS (Satellite-Based Augmentation System)

 ➤ INS (Initial Navigation System)
 ➤ TCAS (Traffic Collision and Avoisertace System)
 ➤ GPWS (Ground Proximity and Warning System)
 ➤ SATCOM (Satellite Communications)
 ➤ CPDLC 
(Controller Pilot Data Link Communications)

Informasi lain FMS
 ➤ Lintasan jalur luncur yg disediakan oleh sistem pendaratan.
 ➤ Ketinggian, parameter berkecepatan dari sistem sinyal udara;
 ➤ Jumlah materi bakar dari sensor serta waktu yg tepat.

Data dibutuhkan untuk memantau penerbangan, melaksanakan perhitungan serta menampilkannya dalam format yg sempurna untuk memandu penerbangan utama serta tampilan Navigasi.

FMS Menyediakan
 ➤ Menampilkan warta aeronautika yg diperlukan
       Untuk uji coba dalam fase penerbangan tertentu melalui indikasi
 ➤ Mengubah frekuensi radio peralatan navigasi serta komunikasi
       Yang terhubung melalui unit kontrol peralatan komunikasi;
 ➤ Penerbitan penyimpangan dari nilai lintasan yg diberikan untuk uji coba otomatis
      Dan sistem warta untuk pengendalian mesin.




Fmc | Flight Management Computer

Sistem komputer yg memakai basis data yg besar untuk memungkinkan memprogram rute penerbangan serta dimasukkan ke dalam sistem melalui pemuat data. Sistem ini terus memperbarui posisi pesawat terbang dengan mengacu pada alat bantu navigasi yg ada. Alat bantu yg paling sempurna dipilih secara otomatis dikala pembaruan info berlangsung.


Pesawat komersial serta bisnis modern disokong dengan Electronic Flight Instruments System (EFIS), menggantikan sistem konvensional serta display dek penerbangan. Dengan menerapkan Flight Management System (FMS) merupakan sistim Navigasi, Kinerja serta Operasi.


Flight Management System (FMS)
  ➤  Manajemen Penerbangan Komputer (FMC)
  ➤  Automatic Flight Control System (AFCS ) / Automatic Flight Guisertace System (AFGS)
  ➤  Sistem Navigasi Pesawat Terbang;
  ➤  Sistem Instrumen Penerbangan Elektronik (EFIS) / Instrumentasi Elektromekanik.

Sistim yg didesain untuk menyediakan data virtual serta harmoni operasional antara elemen tertutup serta terbuka yg terkait dengan penerbangan dari awal serta mesin pra-mesin, mendarat serta mematikan mesin.


Sistem Navigasi - Paket terpadu yg menghitung terus posisi pesawat.
Termasuk input.
  ➽  Multi-FunctionControl Display Unit (MCDU)
  ➽  Inertial Reference System (IRS)
  ➽  Global Positioning System (GPS)
  ➽  Satellite-Based Augmentation System (SBAS)
Selain receiver alat bantu berbasis darat.
  ➽  Non-Directional Beacon (NDB)
  ➽  Automatic Directional Finder (ADF)
  ➽  Very High Frequency Omnidirectional Range (VOR)
  ➽  Distance Measurement Equipment (DME)
  ➽  Instrument Landing System (ILS)

Dalam EFIS, tampilan input navigasi ididasarkan pada
  ➽  Attitude and Heading Reference System (AHRS).
  ➽  Air Data Inertial Reference Unit (ADIRU)




AFCS atau AFGS mendapatkan info dari sistem pesawat. Tergantung keadaan pesawat di bawah kendali Otomatis atau Manual,  Mode AFCS yg dibentuk oleh pilot akan secara otomatis bergerak serta mengendalikan permukaan kontrol pesawat atau menampilkan perintah Flight Director biar pilot mengikuti untuk mencapai status yg diinginkan.

Tampilan Status pesawat pada Electronic Flight Instruments System (EFIS) atau Conventiomal serta merupakan dampak pengendalian pesawat FMS pada prinsipnya terlihat.

Flight Management Computer

Diperkenalkan pada B737-200 Feb 1979 sebagai Performance Data Computer System (PDCS), Flight Management Computer (FMC) merupakan langkah maju teknologi yg besar. Smiths Industries (Lear Seigler) memasok semua FMC yg terpasang pada 737.

Pada B737-300 tahun 1984. Membuat database serta fungsi performanya tetap menambahkan Database Navigasi yg berinteraksi dengan Autopilot & Flight Director, Autothrottle serta IRS. Sistem terpadu dikenal Flight Management System (FMS).

FMC mempunyai Database Navigasi 96k Word, ( 1Word = 2Byte serta 1Byte = 16Bit Prosesor 16 bit). Menso 192k Word tahun 1988, 288 k Word tahun 1990, 1 Mega tahun 1992, kini mempunyai  4 Mega untuk 737-NG dengan Update 10.7.

Database Navigasi dipakai untuk menyimpan info rute yg autopilot akan terbang dikala berada dalam mode LNAV. Bila diberi data menyerupai ZFW & MACTOW, diperlukan masukan dari unit penjumlahan materi bakar untuk memberi bobot kotor serta berkecepatan terbaik untuk Pendakian, Perjalaan, Penurunan, Holding, Approach, Driftdown dll.

Kecepatan bisa diterbangkan oleh autopilot & Autothrottle dalam mode VNAV. Akan menghitung posisi pesawat menurut masukan dari pemutakhiran posisi IRS, GPS, Radio.

FMC Model 2907C1 - Memiliki Prosesor Motorola 68040 berjalan pada berkecepatan bus 60MHz (berkecepatan bus 30Mhz), dengan RAM statis 4Mb serta 32Mb untuk Program & Database.


FMC mempunyai 3 Database:
  ➽  Perangkat Lunak (OP PROGRAM)
  ➽  Basis Data Model / Engine (MEDB)
  ➽  Basis Data Navigasi (NDB)
Kesemuanya tersimpan pada kartu memori EEPROM.
Database ini semua bisa diperbarui melalui Data Loader.

MEDB  - Menyimpan semua data performa untuk berkecepatan V, berkecepatan min & max dalam pendakian, petampilanan & penurunan, konsumsi materi bakar, kemampuan ketinggian, dll.

NDB terdiri dari Permanen
  ➽  Supplemental (SUPP)
  ➽  Temporary (REF).
Database permanen tidak sanggup diubah oleh awak kapal.

Ada empat jenis data:
  ➽  Waypoint,
  ➽  Navaid,
  ➽  Airport and
  ➽  Runway
Data Pacu hanya dalam Database Permanen.

Pilihan untuk mempunyai hanya dibawa oleh operator ke wilayah udara MNPS (Oseanik). FMS didefinisikan mampu Area Navigasi 4 Dimensi (Baris Lintang, Bujur, Ketinggian & Waktu) sambil mengoptimalkan performa untuk mencapai penerbangan paling ekonomis.

Kapasitas Navigasi Database (NDB) menso duduk masalah serta menso Perhatian Implementasi Navigasi Basis Kinerja (PBN) alasannya yaitu banyak Prosedur Generasi berikutnya (NextGen) sesertag dikembangkan serta FMC tidak lagi mempunyai kapasitas untuk penambahan NDB,





Fans | Future Air Navigation System

Sistem Avionik yg menyediakan Komunikasi Data Link eksklusif antara Pilot serta pengendali kemudian lintas udara. Komunikasi meliputi kelonggaran kontrol kemudian lintas udara, Permintaan pilot serta Pelaporan posisi.



FANS-B Melengkapi pesawat Airbus A320.
  ➤  Air Traffic Services Unit (ATSU)
  ➤  Radio VHF Data Link (VDR3) di rak Avionik
  ➤  Dua Data Link Control and Display Units (DCDU) di Kokpit

FANS Interface
CDU Fuctions (Forward)
  ➽  FMC - Flight Management Computer
  ➽  ACARS - Aircraft Communications Addressing and Reporting System
  ➽  ATC - Air Traffic Management Datalink
  ➽  SATCOM - Satellite Communications
  ➽  CMC - Central Maintenance Computer
  ➽  AOC - Air Operator Certificate

CDU Fuctions (Aft)
  ➽  ACMS - Aircraft Condition Monitoring System
  ➽  ACARS - Company Datalink
  ➽  SATCOM - Satellite Communications
  ➽  CMC - Central Maintenance Computer

Memungkinkan awak pesawat membaca serta menjawab pesan
Controller Pilot Data Link Communications (CPDLC) yg diterima dari ground.

Sistem Pengendalian Lalu Lintas Udara dunia masih memakai komponen yg didefinisikan tahun 1940an sehabis pertemuan 1944 di Chicago pembentukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Sistem ATC tradisional memakai Sistem Radio Analog untuk Komunikasi, Communications, Navigation and Surveillance (CNS).

Upaya meningkatkan Komunikasi Penerbangan, Navigasi, Pengawasan, serta Manajemen Lalu Lintas Udara, Standar ICAO untuk sistem masa depan diciptakan, sistem terpadu Future Air Navigation System (FANS) serta memungkinkan pengendali untuk pemantauan melalui Penggunaan peningkatan Otomasi serta Navigasi berbasis Satelit.

Tahun 1983, ICAO membentuk komite khusus untuk Sistem Navigasi Udara Masa Depan (FANS), yg bertugas menyebarkan konsep operasional untuk masa depan Air Traffic Management (ATM). Laporan FANS tahun 1988 serta meletakkan dasar untuk seni administrasi masa depan untuk ATM melalui CNS Digital memakai Satelit serta Data Link


Boeing mengumumkan unit FANS Generasi Pertama (FANS-1).
Didasarkan teknis ICAO untuk
 ➤  Automatic Dependent Surveillance (ADS)
 ➤  Controller Pilot Data Link Communications (CPDLC),
Sebagai paket perangkat lunak pada komputer administrasi penerbangan Boeing 747-400.
Menggunakan komunikasi ACARS berbasis Satelit (Inmarsat Data-2 Service) serta ditargetkan beroperasi di wilayah Samudera Pasifik Selatan.

FANS-A dikembangkan oleh Airbus untuk A340 serta A330 serta Boeing untuk Boeing 777 serta 767. Dikenal sebagai FANS-1 / A. Standar menggambarkan pengoperasian
 ➤  ARINC 622
 ➤  EUROCAE ED-100 / RTCA DO-258

Standar ICAO untuk CPDLC memakai Aeronautical Telecommunications Network (ATN) lebih disukai untuk wilayah udara kontinental serta ketika ini sesertag dipakai di Wilayah Udara Eropa yg utama oleh EUROCONTROL di bawah Program LINK2000 +. Wajib mengikuti sesuai ICAO menso Aturan Pelaksana (untuk pesawat terbang yg terbang di atas FL280)


Vendor menyediakan unit sesuai ICAO ATN / CPDLC.
➤  Produk untuk Airbus A320 dikenal sebagai FANS-B.
➤  Rockwell Collins, Honeywell serta Spectralux untuk Boeing, (B737, B767 serta B787)

Standar utama menjelaskan pengoperasian sesuai  ICAO
 ➤  Manual Teknis ICAO
 ➤  ICAO Doc 9705
 ➤  ICAO Doc 9896
 ➤  Eurocae ED-110B / RTCA DO-280B
 ➤  Eurocae ED-120 / RTCA DO-290

DokumenICAO
 ➤  Global Operational Data Link Document (GOLD)
 ➤  Fans Operating Manual (FOM)

Surat Edaran FAA untuk panduan Instalasi FANS
 ➤  AC 120-70B - Memberikan panduan untuk otorisasi operasional
 ➤  AC 20-140A - Memberikan panduan untuk persetujuan desain


Manfaat penerpan FANS
 ➤  Pengurangan jumlah frekuensi yg diharapkan untuk komunikasi pesawat ATC
 ➤  Pengurangan separuh minimum antar pesawat secara Longitudinal serta Lateral

Manfaat FANS
Meliputi pengurangan waktu bakar serta waktu terbang melalui perutean langsung, serta kemampuan muatan yg meningkat untuk penerbangan dengan muatan lepas landas. Jika FANS diimplementasikan, Akan sanggup memanfaatkan beberapa perbaikan yg dibutuhkan:
  1.  Mengurangi pemisahan antara pesawat terbang.
  2.  Perubahan rute yg lebih efisien.
  3.  Komunikasi satelit.
  4.  Tidak ada ketinggian yg hilang ketika melintas trek.
  5.  Routing lebih langsung.

Pesawat harus disokong beberapa fungsi untuk mendukung penerapan FANS
"Status FANS 1" 
 ➤  Airline Operational Control (AOC) Data Link.
 ➤  Automatic Dependent Surveillance (ADS)
 ➤  Air Traffic Control (ATC) Data Link.
 ➤  Global Positioning System (GPS) Integration.
 ➤  Required Navigational Performance (RNP).
 ➤  Required Time of Arrival (RTA)


Ringkasan

FANS - Merupakan solusi potensial untuk menumbuhkan keperluan akan sistem navigasi udara dengan kemampuan lebih besar. Jika semua elemen sistem diimplementasikan, operator sanggup mengharapkan manfaat menyerupai pengurangan waktu bakar serta waktu bakar serta muatan serta muatan yg meningkat.

Perbaikan operasi penerbangan yg mungkin terso akhir FANS meliputi pengurangan ruang antara pesawat terbang, perubahan rute yg lebih efisien menurut model angin yg diperbarui, komunikasi satelit, tidak ada kehilangan ketinggian ketika melintasi jalur, serta lebih banyak rute langsung.

[  Future Air Navigation System (FANS)  (8) - Clay Lacy Aviation
[  (FANS) Future Air Navigation System  (7) - HoneyWell
[  Data Comm Systems with FANS 1/A+  (8) - Universal Avionic
[  PilotView Crew Information System  (4) - Esterline
[  AIRBUS FANS Update and Future  (19) - AIRBUS



Profiles Of Flight Management System

Fungsi Flight Management System (FMS) yg paling penting yakni indikasi penerbangan serta Informasi Navigasi melalui sistem indikasi elektronik. Selama pilot penerbangan membutuhkan aneka macam info penerbangan, maka FMS mengelompokkan data ini sesuai dengan fase penerbangan serta melambangkannya pada tampilan Pilot serta Navigational.


Berbagai indikasi dalam FMS. Dari model yg berbeda memperlihatkan info secara berbeda, menurut pada jumlah info yg tersimpan dalam database serta spesifikasi fungsional yg berbeda. Tidak hanya nama rezim penerbangan yg berbeda dalam model peralatan FMS yg berbeda, namun jumlah indikasi pun bervariasi.


Indikasi yg dipakai pesawat AIRBUS, di FMS Thales -
  ➤  Pre-Flight
  ➤  Take-Off
  ➤  Climb
  ➤  Cruise
  ➤  Descent
  ➤  Approach
  ➤  Landing
⏩⏩ Done


Menentukan Posisi

Tujuan utama FMS - Menentukan posisi pesawat terbang serta menilai keakuratan informasi. FMS dasar memakai satu Sensor serta Global Positioning System (GPS) untuk menghitung posisi. FMS modern memakai beberapa sensor, termasuk Very High Frequency Omni-Range (VOR), untuk mendapat serta memvalidasi info yg tepat.

SENSOR Terintegrasi meliputi:
  ➤  Kualitas penerbangan Penerima GPS sebagai sensor utama mengingat standar performa
        serta ketepatan tinggi mereka
  ➤  Alat bantu radio, yg dibangun untuk navigasi pesawat terbang,
        sebagai sensor sekunder, termasuk:
     ➥  Perangkat pemindaian DME secara bersamaan memilih jarak referensi
           dari lima stasiun DME unik untuk menghitung posisi setiap 10 detik.
     ➥  Bantalan suplai VOR. Posisi pesawat ditentukan dengan memakai dua stasiun VOR,
           meski dengan akurasi terbatas.
     ➥  Sistem rujukan inersia (IRS) memanfaatkan gyros laser cincin serta akselerometer
           untuk memilih posisi pesawat terbang.

Perangkat ini mengatakan pembacaan yg sangat akurat yg tidak bergantung pada sumber luar manapun. Bantalan "Triple Mixed IRS" dihitung dengan memakai rata-rata tertimbang dari tiga Inertial Reference System (IRS) independen.

FMS mengecoh sensor untuk menghasilkan posisi pesawat yg sempurna serta akurat. Actual Navigation Performance (ANP), yg dinyatakan dalam mil laut, berlaku untuk performa sistem navigasi dikala ini. Kinerja navigasi yg dibutuhkan (RNP), yg mengacu pada keakuratan peralatan Navigasi, diharapkan untuk memperkirakan posisi yg tepat.

Nilai ANP yg lebih kecil memperlihatkan posisi FMS yg lebih akurat serta nilai ANP pesawat terbang harus lebih rendah dari Required Navigation Performance (RNP) untuk beroperasi di ruang udara tertentu.


FMS menghitung rute menurut rencana penerbangan serta posisi pesawat. Pilot mengikuti rute secara Manual atau Autopilot. Modus rencana penerbangan Lateral sebagai LNAV serta menampilkan sasaran berkecepatan serta pitch atau ketinggian. Modus rencana penerbangan Vertikal disebut VNAV mentransmisikan perintah kemudi ke Autopilot.

Navigasi Vertikal

Pesawat modern disokong dengan sistem VNAV yg canggih untuk memperkirakan serta optimalisasi jalur vertikal pesawat yg akurat. Sistem ini memperlihatkan panduan untuk mengendalikan Sumbu serta Throttle Pitch. FMS memerlukan rincian model penerbangan serta mesin untuk membangun jalur Vertikal menurut rencana penerbangan Lateral.

FMS membuat Profil Vertikal dalam mode pra-penerbangan memakai berat pesawat awal, berat materi bakar, serta Variabel lainnya. Jalan vertikal dimulai dengan mendaki ke ketinggian jelajah. Integrasi VNAV, mengarah pada penghematan materi bakar dalam perjalanan serta penurunan.

Saat materi bakar terbakar, berat pesawat terbang ringan memungkinkannya terbang di daerah yg lebih tinggi sehingga lebih ekonomis materi bakar. Sistem memilih berkecepatan dengan tingkat pembakaran materi bakar terendah, dikenal dengan berkecepatan ECON.

FMS memakai Required Time of Arrival (RTA) untuk mencapai kedatangan di titik jalan tertentu, yg membantu jadwal waktu kedatangan. VNAV menghitung Top Of Descent point (TOD), di mana penurunan yg efisien dimulai. Berdasarkan jalur peturunan yg telah ditentukan, pesawat mengubah sesuai keperluan untuk mempertahankan jalur.

VERTICAL serta LATERAL

Standard

SAE AIR4653     - Tinjauan sistem administrasi penerbangan
FAA AC 25-15    - Persetujuan sistem administrasi penerbangan dalam kategori
                                 Transportasi pesawat terbang
SAE ARP94910 - Spesifikasi panduan untuk sistem administrasi kendaraan kedirgantaraan