Showing posts sorted by relevance for query atc-air-traffic-control. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query atc-air-traffic-control. Sort by date Show all posts

Artcc | Air Route Traffic Control Center

Pengendalian Lalu Lintas Udara (ATC)
Area Control Center (ACC), Sebagai Pusat (Dalam beberapa kasus, dalam perjalanan, berlawanan dengan Kontrol TRACON), Fasilitas yg bertanggung jawab untuk mengendalikan pesawat terbang dalam volume tertentu dari wilayah udara.

(Informasi Penerbangan) di daerah yg sibuk antara pendekatan serta keberangkatan bandara. Sebagai Pusat Kontrol Lalu Lintas Udara Udara (ARTCC). Pusat mendapatkan kemudian lintas dari serta selesai melewati kemudian lintas ke kendali Pusat Kontrol Terminal


ARTCC digunakan oleh pemerintah di negara daerah mereka berada. Operasi umum Pusat di seluruh dunia, serta batas wilayah udara yg dikontrol oleh Pusat, diatur oleh ICAO. 

Fungsi Pusat Pengontrol Area serta Pusat Kontrol Terminal digabungkan dalam satu akomodasi tunggal. Sebagai Contoh, NATS menggabungkan
  ➽  London Terminal Control Center (LTCC) serta
  ➽  London Area Control Center (LACC) di Swanwick di Inggris.


Fungsi
Air Route Traffic Control Center

[FAA] - Fasilitas yg didirikan untuk menyediakan layanan kontrol kemudian lintas udara ke pesawat yg beroperasi pada planning Penerbangan IFR di wilayah udara terkendali, terutama selama tahap perjalanan penerbangan. Bila kemampuan peralatan serta izin beban kerja pengendali, layanan proteksi / pendampingan tertentu sanggup diberikan ke Pesawat VFR. 

 ➧  Penetapan Rute (Koordinat ARTCC menurut izin)
 ➧  Beroperasi dari Remote Center Air / Ground sites (RCAG) untuk jarak tempuh
 ➧  Verifikasi / Tetapkan Ketinggian
 ➧  Menyediakan pemisahan kemudian lintas
 ➧  Furnishes Vektor
        Jika ARTCC meminta ke bandara tujuan. Mencoba merencanakan keturunan
        Untuk memberi pendekatan yg akan mengarahkan untuk pendekatan bandara.
 ➧  Pemberitahuan Masalah kepada Penerbang (NOTAM)
 ➧  Menyediakan informasi cuaca dikala ini sesuai keperluan
       ⧪  SIGMET
       ⧪  Pusat Penasihat Cuaca


Kontrol 
Air Route Traffic Control Center

 ➧  Kontrol dimulai pada 1.200 'Di Atas Ground Level (AGL) pada susukan udara
 ➧  Sebagian besar kemudian lintas IFR berada di bawah kendali Radio ARTCC langsung,
      Atau bekerja melalui FSS yg mengirimkan informasi ke atau dari ARTCC
 ➧  Semua kemudian lintas di wilayah udara Kelas Alpha yg dimulai pada 18.000 'MSL,
      Berada di bawah kendali eksklusif Center
 ➧  Perubahan Frekuensi:
       ATC: "[tanda panggil], kontak [fasilitas], [frekuensi]"
 ➧  RADAR:
       PILOT: "[lokasi] pusat, [tanda panggil], (tingkat / naik ke / pergi / turun ke) [ketinggian]"
 ➧  Non-RADAR:
       PILOT: "[lokasi] pusat, [tanda panggil], [posisi], [ketinggian], asumsi [lokasi], [waktu]"


Komunikasi Langsung
Controller serta Pilot

Air Traffic Control (ATC) bekerja di Center berkomunikasi melalui Radio dengan Pilot. IFR yg melewati wilayah udara. Frekuensi komunikasi pada pita Frekuensi Modulasi Amplitudo.
   ➽  Very High Frequency (VHF), 118 MHz - 137 MHz. untuk Kontrol Darat.
   ➽  Ultra High Frequency (UHF), 225 - 380 MHz untuk Penerbangan Militer.

ARTCC Berkomunikasi eksklusif dengan kemudian lintas udara IFR pada frekuensi tertentu
   ➧  Cakupan komunikasi maksimal dimungkinkan melalui penggunaan situs RCAG
          Yang terdiri dari pemancar serta akseptor VHF serta UHF
   ➧  Mungkin jaraknya beberapa ratus mil dari ARTCC
          Diarahkan ke banyak sekali ARTCC melalui jalur darat atau tautan microwave.
   ➧  Operasi IFR dipercepat melalui penggunaan komunikasi langsung,
          Pilot diminta untuk memakai frekuensi ini secara ketat untuk komunikasi
          Berkaitan dengan pengendalian pesawat IFR.
   ➧  Pengarsipan planning penerbangan
          Dalam perjalanan Cuaca, Prakiraan cuaca, serta Data serupa harus diminta melalui FSS
          Radio perusahaan, atau akomodasi militer yg sesuai yg sanggup melaksanakan layanan ini.

ARTCC dibagi menso beberapa sektor
  ➧  Setiap sektor ditangani oleh satu atau tim pengendali
          Dan mempunyai frekuensi diskrit sektor tersendiri
  ➧  Karena penerbangan berlangsung dari satu sektor ke sektor lainnya
          Pilot diminta untuk mengubah frekuensi diskrit sektor yg sesuai



Sistem yg melengkapi komunikasi Suara Udara / Darat
   ➧  Memperluas kemampuan komunikasi udara udara dua arah kontrol udara
   ➧  Kapasitas Operasional Sistem kemudian lintas udara meningkat
          Dan penundaan kemudian lintas udara yg terkait menso diminimalkan
   ➧  Manfaat Keamanan yg terkait bahwa kesalahan pembacaan Pilot / Controller
          Dan hearing-back akan berkurang secara signifikan
   ➧  Kriteria Operasi Utama CPDLC
          Suara tetap menso sarana utama komunikasi udara / darat
          Pesawat yg berpartisipasi harus mempunyai peralatan avionik CPDLC
          Yang sesuai untuk mendapatkan uplink atau mengirimkan pesan downlink

CPDLC Build 1 memperlihatkan empat layanan data link ATC
   ➧  Pengaturan Altimeter (AS)
   ➧  Kontak Awal (IC)
   ➧  Transfer Komunikasi (TC)
   ➧  Pesan Teks Menu (MT)

   ➧  Pengaturan Altimeter (AS)
Ditransmisikan secara otomatis dikala sesi CPDLC serta kelayakannya telah ditetapkan dengan pesawat terbang. Pengontrol sanggup secara manual mengirim pesan pengaturan altimeter
Saat melaksanakan mekanisme pendekatan instrumen, pilot bertanggung jawab untuk mendapatkan serta memakai pengaturan altimeter yg sesuai sesuai dengan 14 CFR Section 97.20. CPDLC mengeluarkan Pengaturan Altimeter.

   ➧  Kontak Awal (IC)
Transaksi Validasi Keamanan yg membandingkan pesan turunan altitude temporer yg diprakarsai dengan komputer host ATC yg tersimpan di daerah yg tersimpan. Jika ketidakcocokan ketinggian terdeteksi, pengontrol secara lisan akan mengatakan tindakan korektif

   ➧  Transfer Komunikasi (TC)
Secara otomatis menciptakan Kontak Data Link dengan sektor berikutnya

   ➧  Pesan Teks Menu (MT)
Naskah NonTrajuit yg mengubah pesan Uplink.
ARTCC. Operator udara akan menso pengguna pertama CPDLC. Akan tersedia untuk semua pengguna National Airspace System (NAS). Versi selanjutnya meliputi layanan Pengubahan Arah Lintasan serta Kemampuan Cearance serta Advisory Message



Fans | Future Air Navigation System

Sistem Avionik yg menyediakan Komunikasi Data Link eksklusif antara Pilot serta pengendali kemudian lintas udara. Komunikasi meliputi kelonggaran kontrol kemudian lintas udara, Permintaan pilot serta Pelaporan posisi.



FANS-B Melengkapi pesawat Airbus A320.
  ➤  Air Traffic Services Unit (ATSU)
  ➤  Radio VHF Data Link (VDR3) di rak Avionik
  ➤  Dua Data Link Control and Display Units (DCDU) di Kokpit

FANS Interface
CDU Fuctions (Forward)
  ➽  FMC - Flight Management Computer
  ➽  ACARS - Aircraft Communications Addressing and Reporting System
  ➽  ATC - Air Traffic Management Datalink
  ➽  SATCOM - Satellite Communications
  ➽  CMC - Central Maintenance Computer
  ➽  AOC - Air Operator Certificate

CDU Fuctions (Aft)
  ➽  ACMS - Aircraft Condition Monitoring System
  ➽  ACARS - Company Datalink
  ➽  SATCOM - Satellite Communications
  ➽  CMC - Central Maintenance Computer

Memungkinkan awak pesawat membaca serta menjawab pesan
Controller Pilot Data Link Communications (CPDLC) yg diterima dari ground.

Sistem Pengendalian Lalu Lintas Udara dunia masih memakai komponen yg didefinisikan tahun 1940an sehabis pertemuan 1944 di Chicago pembentukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Sistem ATC tradisional memakai Sistem Radio Analog untuk Komunikasi, Communications, Navigation and Surveillance (CNS).

Upaya meningkatkan Komunikasi Penerbangan, Navigasi, Pengawasan, serta Manajemen Lalu Lintas Udara, Standar ICAO untuk sistem masa depan diciptakan, sistem terpadu Future Air Navigation System (FANS) serta memungkinkan pengendali untuk pemantauan melalui Penggunaan peningkatan Otomasi serta Navigasi berbasis Satelit.

Tahun 1983, ICAO membentuk komite khusus untuk Sistem Navigasi Udara Masa Depan (FANS), yg bertugas menyebarkan konsep operasional untuk masa depan Air Traffic Management (ATM). Laporan FANS tahun 1988 serta meletakkan dasar untuk seni administrasi masa depan untuk ATM melalui CNS Digital memakai Satelit serta Data Link


Boeing mengumumkan unit FANS Generasi Pertama (FANS-1).
Didasarkan teknis ICAO untuk
 ➤  Automatic Dependent Surveillance (ADS)
 ➤  Controller Pilot Data Link Communications (CPDLC),
Sebagai paket perangkat lunak pada komputer administrasi penerbangan Boeing 747-400.
Menggunakan komunikasi ACARS berbasis Satelit (Inmarsat Data-2 Service) serta ditargetkan beroperasi di wilayah Samudera Pasifik Selatan.

FANS-A dikembangkan oleh Airbus untuk A340 serta A330 serta Boeing untuk Boeing 777 serta 767. Dikenal sebagai FANS-1 / A. Standar menggambarkan pengoperasian
 ➤  ARINC 622
 ➤  EUROCAE ED-100 / RTCA DO-258

Standar ICAO untuk CPDLC memakai Aeronautical Telecommunications Network (ATN) lebih disukai untuk wilayah udara kontinental serta ketika ini sesertag dipakai di Wilayah Udara Eropa yg utama oleh EUROCONTROL di bawah Program LINK2000 +. Wajib mengikuti sesuai ICAO menso Aturan Pelaksana (untuk pesawat terbang yg terbang di atas FL280)


Vendor menyediakan unit sesuai ICAO ATN / CPDLC.
➤  Produk untuk Airbus A320 dikenal sebagai FANS-B.
➤  Rockwell Collins, Honeywell serta Spectralux untuk Boeing, (B737, B767 serta B787)

Standar utama menjelaskan pengoperasian sesuai  ICAO
 ➤  Manual Teknis ICAO
 ➤  ICAO Doc 9705
 ➤  ICAO Doc 9896
 ➤  Eurocae ED-110B / RTCA DO-280B
 ➤  Eurocae ED-120 / RTCA DO-290

DokumenICAO
 ➤  Global Operational Data Link Document (GOLD)
 ➤  Fans Operating Manual (FOM)

Surat Edaran FAA untuk panduan Instalasi FANS
 ➤  AC 120-70B - Memberikan panduan untuk otorisasi operasional
 ➤  AC 20-140A - Memberikan panduan untuk persetujuan desain


Manfaat penerpan FANS
 ➤  Pengurangan jumlah frekuensi yg diharapkan untuk komunikasi pesawat ATC
 ➤  Pengurangan separuh minimum antar pesawat secara Longitudinal serta Lateral

Manfaat FANS
Meliputi pengurangan waktu bakar serta waktu terbang melalui perutean langsung, serta kemampuan muatan yg meningkat untuk penerbangan dengan muatan lepas landas. Jika FANS diimplementasikan, Akan sanggup memanfaatkan beberapa perbaikan yg dibutuhkan:
  1.  Mengurangi pemisahan antara pesawat terbang.
  2.  Perubahan rute yg lebih efisien.
  3.  Komunikasi satelit.
  4.  Tidak ada ketinggian yg hilang ketika melintas trek.
  5.  Routing lebih langsung.

Pesawat harus disokong beberapa fungsi untuk mendukung penerapan FANS
"Status FANS 1" 
 ➤  Airline Operational Control (AOC) Data Link.
 ➤  Automatic Dependent Surveillance (ADS)
 ➤  Air Traffic Control (ATC) Data Link.
 ➤  Global Positioning System (GPS) Integration.
 ➤  Required Navigational Performance (RNP).
 ➤  Required Time of Arrival (RTA)


Ringkasan

FANS - Merupakan solusi potensial untuk menumbuhkan keperluan akan sistem navigasi udara dengan kemampuan lebih besar. Jika semua elemen sistem diimplementasikan, operator sanggup mengharapkan manfaat menyerupai pengurangan waktu bakar serta waktu bakar serta muatan serta muatan yg meningkat.

Perbaikan operasi penerbangan yg mungkin terso akhir FANS meliputi pengurangan ruang antara pesawat terbang, perubahan rute yg lebih efisien menurut model angin yg diperbarui, komunikasi satelit, tidak ada kehilangan ketinggian ketika melintasi jalur, serta lebih banyak rute langsung.

[  Future Air Navigation System (FANS)  (8) - Clay Lacy Aviation
[  (FANS) Future Air Navigation System  (7) - HoneyWell
[  Data Comm Systems with FANS 1/A+  (8) - Universal Avionic
[  PilotView Crew Information System  (4) - Esterline
[  AIRBUS FANS Update and Future  (19) - AIRBUS



Flight Plan Programing With Fms

Mempercepat prosesnya, planning penerbangan harus diajukan pribadi dengan Stasiun Servis Penerbangan terdekat (FSS). Demi kenyamanan Anda, Flight Service Station (FSS) menawarkan Briefing Aeronautika serta Meteorologi sambil mendapatkan Rencana Penerbangan.


Dilakukan paling sedikit 30 menit sebelum asumsi waktu keberangkatan untuk mencegah kemungkinan penundaan dalam mendapatkan izin keberangkatan dari Air Traffic Control (ATC). Jika tidak, penundaan 30 menit tidak biasa dalam mendapatkan izin ATC alasannya ialah waktu yg dipakai untuk memproses data planning penerbangan

Memulai dengan menyidik apakah DATABASE Up to Date. Jika tidak, Update dengan menentukan update Data Load di Flight Management Computer (FMC). Memeriksa bahwa pedoman materi bakar serta faktor drag pesawat sesuai dengan Data Rencana Penerbangan.

  ➤  Memperbarui Posisi Flight Management System (FMS) dengan koordinat ketika Parkir.
  ➤  Selanjutnya  memasuki ketinggian jelajah, serta Cost Index.
  ➤  Melakukan siklus melalui halaman menambahkan ketinggian percepatan
        serta ketinggian akselerasi Engine Out.
  ➤  Memilih Landasan Pacu serta memberi tahu FMC bahwa landasan pacunya basah
        Jika perlu. pengkodean FMS - bab terpenting dari kiprah pilot sebelum lepas landas.

Untuk penyederhanaan dipakai pribadi dari keberangkatan ke bandara tujuan.
Situasi nyata, pilot memakai planning Penerbangan khusus meliputi keseluruhan rute.


  ➤  Memeriksa apakah halaman fix telah dibersihkan serta siap untuk memasukan data.
        Memasukkan beberapa perbaikan untuk membantu SID.
  ➤  Sampai ke halaman LEGS serta menyidik rute terhadap planning penerbangan,
         Memeriksa heading serta jaraknya sesuai.
  ➤  Pemrograman FMC LEGS telah menimbulkan pesawat terbang mengarah ke gunung
  ➤  Chek jarak total sesuai dengan total jarak yg kita harapkan.
  ➤  Masukkan arah serta berkecepatan angin yg diperkirakan pada ketika turun.
        Membantu FMC menghitung profil keturunan yg tepat.

Semakin banyak Data Angin yg diketahui FMC, Semakin akuratnya sanggup menghitung ETA yg benar pada titik arah serta tujuan. Program penerbangan singkat FMC - Memakan waktu sekitar 10 menit selama Pre-Flight dengan data komplemen dipadukan ketika Load-Sheet selesai sebelum keberangkatan.


Selain memprogram FMC, Mengatur halaman ACARS, masukkan nomor ID awak pilot serta katakan di daerah mana pilot melaksanakan lepas landas serta mendarat.

Cara ini perusahaan sanggup mengawasi bagaimana kelancaran instruksi kami berjalan. Jika melaksanakan Extended Operations (ETOPS), kita pun memasukkan ini ke dalam sistem serta perusahaan mendownload semuanya ke database mereka dari pesawat terbang.

Rute telah dijelaskan oleh daftar titik arah.
Untuk programing rute pribadi diharapkan data masukan sebagai berikut:

  ➽  Airport Title
  ➽ ICAO Code of the Airport
  ➽ IATA Code of the Airport
  ➽ Coordinates of Aircraft Location
  ➽ Information about Runways
  ➽ Operation Radio Frequencies.


Rencana Penerbangan - Maksud tertulis dari pilot ke Air Traffic Control (ATC) 
untuk rute yg mereka inginkan untuk terbang
  ➽  Rencana imemastikan mendapatkan tunjangan Search and Rescue (SAR) 
        Jika terso yg terburuk

Lima Jenis Rencana Penerbangan:
  ➽  Visual Flight Rules (VFR) Flight Plans
  ➽  Instrument Flight Rules (IFR) Flight Plans
  ➽  Composite Flight Plan
  ➽  Defense VFR Flight Plan
  ➽  International Flight Plan

Langkah Utama Program 
Flight Plan dalam Flight Managment System

  1.  Aktifkan simulator dengan menekan tombol «ON»

  2.  Tetapkan tanggal, waktu serta lokasi bandara.

  3.  Buat planning penerbangan baru:
     ➥  Buka hidangan pesawat terbang aktif («ACTIVE FPL») 
           Dengan menekan tombol «FPL» (dorong dua kali).
     ➥  Masukan bandara keberangkatan serta bandara tujuan
           (Penerbangan dianggap penerbangan pribadi dari titik kontrol terakhir dari skema
           keberangkatan pesawat ke titik masuk bandara tujuan).
     ➥  Pilih salah satu denah SID pesawat yg ada (ACTIVE FPL> DEPARTURE)
           serta landasan pacu kalau tidak diberikan.
           Titik kontrol SID akan muncul dalam planning penerbangan umum.
     ➥  Pilih salah satu STAR yg tersedia (ACTIVE FPL> ARRIVE)
           Titik kontrol STAR akan muncul dalam planning penerbangan umum.

  4.  Set up parameter pendekatan (ACTIVE FPL> APCH).
        Pilih landasan pacu, tipe serta titik masuk.

  5.  Atur parameter pada hidangan «NAV». 
       Tentukan bab pertama dari rute (tekan tombol «ENTER» tiga kali).
       Atur parametes di hidangan «VNAV».
       Masukkan ketinggian titik investigasi planning penerbangan yg OverFlight
       (gunakan nomor tingkat penerbangan atau kaki).

  6.  Buka hidangan «PLAN»
       Dan masukkan jumlah materi bakar di bagian
        PLAN> FUEL STATUS> REMAINING, PLAN> FUEL STATUS> RESERVE,
        Aircraft Weight PLAN> AIRCRAFT WEIGHT> BASIC OP WT
        Dan payload pesawat PLAN> AIRCRAFT WEIGHT> PAYLOAD

  7.  Jalankan pemodelan pesawat terbang sesuai dengan parameter yg dimasukkan.


Selamat Nikmati Penerbangan






Nas | National Airspace System

Wilayah Udara, Fasilitas Navigasi serta Bandara beserta Informasi, Layanan, Peraturan, Kebijakan, Prosedur, Personil serta Peralatan terkait, meliputi komponen bersama MILITER. Penerbangan melalui NAS dimulai serta berakhir di bandara yg dikendalikan (Oleh Menara).



Pesawat berada di salah satu dari lima dari enam kelas wilayah udara yg dikelola oleh Federal Aviation Administration (FAA), Peraturan penerbangan berbeda berlaku untuk masing-masing kelas. Bergantung pada kelas wilayah udara serta kondisi penerbangan, komunikasi dengan pengendali mungkin atau mungkin tidak diperlukan.

Penerbangan menso tanggung jawab pilot. Pengendali kemudian lintas udara memperlihatkan aba-aba  sekuensing serta keamanan. Bila penerbangan dikontrol berada di wilayah udara, Kontrol lewat pengawas menara yg memberi otorisasi lepas landas serta Pendaratan.


Terminal Radar Approach Control (TRACON) diidentifikasi "Pendekatan - Pemberangkatan". Sebuah penerbangan diserahkan dari satu Pusat ke sentra lainnya hingga turun di bersahabat tempat tujuannya, dikala kendali dipindahkan ke TRACON yg melayani tujuan, serta hasilnya ke pengawas menara yg melayani bandara.

Bandara yg tidak memiliki TRACON di sekitar mereka, Kontrol eksklusif ke atau dari Pusat, serta beberapa penerbangan cukup rendah serta cukup pendek sehingga kontrol disimpan dalam satu atau lebih TRACON tanpa harus dikirim ke Center.


Airspace Classification

==  Kelas A  ==

Wilayah Udara Mencakup 18.000 ft MSL berlanjut hingga 60.000 ft MSL. Wilayah udara yg paling terkendali serta dibutuhkan pilot untuk Penerbangan Instrumen serta pencucian sempurna tidak peduli jenis pesawat. 

Pilot diminta untuk mengubah pengaturan Altimeter 29,92 InHg untuk memastikan semua pilot di wilayah mempunyai pembacaan sama serta memastikan pemisahan ketinggian yg tepat.

==  Kelas B  ==

Wilayah Udara Memanjang dari permukaan hingga 10.000 kaki AGL serta merupakan area di atas serta di sekitar bandara padat. serta terkendali. Pemansertagan sisi ruang udara Kelas B ibarat camilan manis pengantin terbalik dengan tiga lapisan menso lebih besar ke arah atas. 

Dirancang Secara individual untuk memenuhi keperluan bandara yg overlay. Pilot mendapatkan izin untuk memasuki wilayah udara, Namun Aturan Penerbangan Visual sanggup digunakan, tidak mirip di wilayah udara Kelas A. DikenalTerminal Control Area (TCA)

==  Kelas C  ==

Wilayah Udara Mencapai dari permukaan hingga 4.000 kaki AGL di atas bandara yg mengelilinginya. Hanya ada di bandara yg mempunyai Menara kontrol operasional, dipakai oleh kontrol pendekatan radar, serta mempunyai operasi penerbangan instrumen. 

Dirancang Secara individual untuk bandara, meliputi area permukaan sekitar 5 mil maritim di sekitar bandara hingga 1.200 kaki AGL. Pada 1.200 kaki wilayah udara meluas hingga 10 mil maritim dengan diameter yg terus 4.000 ft 

Pilot diminta untuk membangun komunikasi radio dua arah dengan akomodasi ATC yg menyediakan layanan kontrol kemudian lintas udara ke tempat tersebut sebelum memasuki wilayah udara. Di dalam kelas C, pilot Visual serta Instrument dipisahkan.

==  Kelas D  ==

Wilayah Udara Dari permukaan hingga 2.500 kaki AGL di atas bandar udara. Hanya mengelilingi bandara dengan menara kontrol operasional. Disesuaikan untuk memenuhi keperluan bandara. 

Pilot  diminta untuk membangun serta memelihara komunikasi radio dua arah dengan akomodasi ATC yg menyediakan layanan kontrol kemudian lintas udara sebelum memasuki wilayah udara. 

Pilot  yg memakai Rujukan Penerbangan Visual harus waspada terhadap kemudian lintas sebab tidak ada layanan pemisahan kasatmata di wilayah udara. 

==  Kelas E  ==

Wilayah Udara yg terletak di antara Kelas A, B, C, serta D. Kelas E terbentang dari permukaan atau atap dasar udara yg mendasari serta berakhir di lantai ruang udara yg dikontrol.

Kelas E ada untuk pesawat yg bertransisi dari terminal ke keadaan rute. Sebagai area untuk pilot instrumen untuk tetap berada di bawah kendali ATC tanpa terbang di wilayah udara yg terkendali. Kondisi Penerbangan Visual, dianggap sebagai wilayah udara yg tidak terkendali.

==  Kelas G  ==

Wilayah Udara yg tidak terkendali yg memanjang dari permukaan hingga 700 atau 1.200 kaki AGL tergantung pada lantai Kelas E yg di atasnya, atau ke lantai Kelas A di mana tidak ada Kelas di sekitar bandara yg tidak terkendali, 

Common Traffic Advisory Frequency (CTAF) dipakai untuk Komunikasi Radio antar pilot. Di tempat terpencil frekuensi lain mirip MULTICOM digunakan. 

Tidak ada layanan kontrol menara atau penerbangan yg disediakan walaupun komunikasi sanggup dilakukan dengan stasiun layanan penerbangan yg bukan potongan dari NAS serta layanan konsultasi mungkin tersedia dari Air Route Traffic Control Center (ARTCC)




Atn | Aeronautical Telecommunications Network

Jaringan Telekomunikasi Aeronautika (ATN) - Arsitektur Internetwork yg memungkinkan Subnetwork Data Ground -To-Ground, Air-To-Ground, serta Avionic beroperasi secara Interoperatif dengan membekali Layanan serta Protokol Antarmuka umum berdasarkan
Model Referensi ISO OSI.


Bagian Eropa dari ATN yg dipakai untuk komunikasi ground / ground diwakili oleh Pan-European Network Service (PENS).

Protokol ATN didesain sebagai penerus Sistem Pengajaran serta Pelaporan Komunikasi Pesawat Udara (ACARS). Ini menerapkan Data-Link udara yg sanggup mengemban amanah menurut Protokol OSI (standardisasi dimulai) serta VDL-Mode2

Sistem ini ketika ini dipakai bersamaan dengan VDL-Mode2 di Eropa dalam lingkup Program Plus LINK2000. Aplikasi CMv1 serta CPDLCv1 (PO serta PM) Pembagi berbasis ICAO DOC 9705 Ed2 termasuk amandemen untuk Protected Mode CPDLC.


Modernisasi infrastruktur jaringan komunikasi membutuhkan perbaikan besar, terutama alasannya evolusi teknologi. Standar komunikasi berkembang serta akan membutuhkan lebih banyak kerjasama internasional untuk pertukaran data yg efisien pada tingkat jaringan akan membawa manfaat sekaligus mengurangi biaya keseluruhan.


Berkembang menso  pengelolaan info berarti mempunyai kemampuan untuk bertukar informasi. Menyiratkan pertukaran jenis info / ground terkait ATM, atau udara / darat, antara sistem atau organisasi, memerlukan infrastruktur jaringan memadai serta dikelola layanan efektif.

Kegiatan Direktorat Pengelola Jaringan 
Mengelola jaringan sumber daya umum

  ➽  Koordinasi kiprah IPv6 yg Efektif 
        Memastikan migrasi layanan Komunikasi ATM melalui Protokol Internet
Infrastruktur Jaringan ATM Eropa mengandalkan acara global serta tata kelola pemerintahan Internet Protocol. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk melindungi fungsi komunitas Internet,


  ➽  Koordinasi ATM yg Efektif 
        Rencana pengalamatan serta penomoran ATM Ground Voice Network (AGVN). Efektif untuk rangkaian pengalamatan serta jangkauan nomor ATM Ground Voice Network (AGVN) dilakukan melalui pengoperasian database AGVN online.

Database AGVN - Elemen kunci dalam evolusi ke lingkungan jaringan. Repositori rencana penomoran sistem bunyi ATM ketika ini serta akan berisi info pengalamatan VoIP ketika transisi berlangsung. Database On-Line AGVN terbukti menso enabler penting Implementasi layanan bunyi Air Traffic Management (ATM) - Functional Airspace Blocks (FAB).

  ➽  Koordinasi pengalamatan FMTP yg efektif
        Aturan Implementasi Penerbangan Protokol Penerbangan disokong Flight Message Transfer Protocol (FMTP) Specification diakui sebagai Community Specification yg mendukung Peraturan Pelaksana.

Koordinasi yg efektif untuk migrasi FMTP dipastikan melalui pengoperasian database online FMTP. Database FMTP yaitu sarana bagi pemangku kepentingan untuk membuatkan serta mempunyai visibilitas status penerapan Flight Message Transfer Protocol yg makin bagus.



Flight Transfer Protocol (FMTP). Dikembangkan untuk mendukung pertukaran data Traffic Control (ATC) kritis melalui TCP / IPv6. Spesifikasi Komunitas yg mendukung Aturan Pelaksana. Selama masa transisi dari FDE ICD Bagian 1 ke FMTP,