Wilayah Udara, Fasilitas Navigasi serta Bandara beserta Informasi, Layanan, Peraturan, Kebijakan, Prosedur, Personil serta Peralatan terkait, meliputi komponen bersama MILITER. Penerbangan melalui NAS dimulai serta berakhir di bandara yg dikendalikan (Oleh Menara).
Pesawat berada di salah satu dari lima dari enam kelas wilayah udara yg dikelola oleh Federal Aviation Administration (FAA), Peraturan penerbangan berbeda berlaku untuk masing-masing kelas. Bergantung pada kelas wilayah udara serta kondisi penerbangan, komunikasi dengan pengendali mungkin atau mungkin tidak diperlukan.
Penerbangan menso tanggung jawab pilot. Pengendali kemudian lintas udara memperlihatkan aba-aba sekuensing serta keamanan. Bila penerbangan dikontrol berada di wilayah udara, Kontrol lewat pengawas menara yg memberi otorisasi lepas landas serta Pendaratan.
Terminal Radar Approach Control (TRACON) diidentifikasi "Pendekatan - Pemberangkatan". Sebuah penerbangan diserahkan dari satu Pusat ke sentra lainnya hingga turun di bersahabat tempat tujuannya, dikala kendali dipindahkan ke TRACON yg melayani tujuan, serta hasilnya ke pengawas menara yg melayani bandara.
Bandara yg tidak memiliki TRACON di sekitar mereka, Kontrol eksklusif ke atau dari Pusat, serta beberapa penerbangan cukup rendah serta cukup pendek sehingga kontrol disimpan dalam satu atau lebih TRACON tanpa harus dikirim ke Center.
Pesawat berada di salah satu dari lima dari enam kelas wilayah udara yg dikelola oleh Federal Aviation Administration (FAA), Peraturan penerbangan berbeda berlaku untuk masing-masing kelas. Bergantung pada kelas wilayah udara serta kondisi penerbangan, komunikasi dengan pengendali mungkin atau mungkin tidak diperlukan.
Penerbangan menso tanggung jawab pilot. Pengendali kemudian lintas udara memperlihatkan aba-aba sekuensing serta keamanan. Bila penerbangan dikontrol berada di wilayah udara, Kontrol lewat pengawas menara yg memberi otorisasi lepas landas serta Pendaratan.
Terminal Radar Approach Control (TRACON) diidentifikasi "Pendekatan - Pemberangkatan". Sebuah penerbangan diserahkan dari satu Pusat ke sentra lainnya hingga turun di bersahabat tempat tujuannya, dikala kendali dipindahkan ke TRACON yg melayani tujuan, serta hasilnya ke pengawas menara yg melayani bandara.
Bandara yg tidak memiliki TRACON di sekitar mereka, Kontrol eksklusif ke atau dari Pusat, serta beberapa penerbangan cukup rendah serta cukup pendek sehingga kontrol disimpan dalam satu atau lebih TRACON tanpa harus dikirim ke Center.
Airspace Classification
== Kelas A ==
Wilayah Udara Mencakup 18.000 ft MSL berlanjut hingga 60.000 ft MSL. Wilayah udara yg paling terkendali serta dibutuhkan pilot untuk Penerbangan Instrumen serta pencucian sempurna tidak peduli jenis pesawat.
Pilot diminta untuk mengubah pengaturan Altimeter 29,92 InHg untuk memastikan semua pilot di wilayah mempunyai pembacaan sama serta memastikan pemisahan ketinggian yg tepat.
== Kelas B ==
Wilayah Udara Memanjang dari permukaan hingga 10.000 kaki AGL serta merupakan area di atas serta di sekitar bandara padat. serta terkendali. Pemansertagan sisi ruang udara Kelas B ibarat camilan manis pengantin terbalik dengan tiga lapisan menso lebih besar ke arah atas.
Dirancang Secara individual untuk memenuhi keperluan bandara yg overlay. Pilot mendapatkan izin untuk memasuki wilayah udara, Namun Aturan Penerbangan Visual sanggup digunakan, tidak mirip di wilayah udara Kelas A. DikenalTerminal Control Area (TCA)
== Kelas C ==
Wilayah Udara Mencapai dari permukaan hingga 4.000 kaki AGL di atas bandara yg mengelilinginya. Hanya ada di bandara yg mempunyai Menara kontrol operasional, dipakai oleh kontrol pendekatan radar, serta mempunyai operasi penerbangan instrumen.
Dirancang Secara individual untuk bandara, meliputi area permukaan sekitar 5 mil maritim di sekitar bandara hingga 1.200 kaki AGL. Pada 1.200 kaki wilayah udara meluas hingga 10 mil maritim dengan diameter yg terus 4.000 ft
Pilot diminta untuk membangun komunikasi radio dua arah dengan akomodasi ATC yg menyediakan layanan kontrol kemudian lintas udara ke tempat tersebut sebelum memasuki wilayah udara. Di dalam kelas C, pilot Visual serta Instrument dipisahkan.
== Kelas D ==
Wilayah Udara Dari permukaan hingga 2.500 kaki AGL di atas bandar udara. Hanya mengelilingi bandara dengan menara kontrol operasional. Disesuaikan untuk memenuhi keperluan bandara.
Pilot diminta untuk membangun serta memelihara komunikasi radio dua arah dengan akomodasi ATC yg menyediakan layanan kontrol kemudian lintas udara sebelum memasuki wilayah udara.
Pilot yg memakai Rujukan Penerbangan Visual harus waspada terhadap kemudian lintas sebab tidak ada layanan pemisahan kasatmata di wilayah udara.
== Kelas E ==
Wilayah Udara yg terletak di antara Kelas A, B, C, serta D. Kelas E terbentang dari permukaan atau atap dasar udara yg mendasari serta berakhir di lantai ruang udara yg dikontrol.
Kelas E ada untuk pesawat yg bertransisi dari terminal ke keadaan rute. Sebagai area untuk pilot instrumen untuk tetap berada di bawah kendali ATC tanpa terbang di wilayah udara yg terkendali. Kondisi Penerbangan Visual, dianggap sebagai wilayah udara yg tidak terkendali.
== Kelas G ==
Wilayah Udara yg tidak terkendali yg memanjang dari permukaan hingga 700 atau 1.200 kaki AGL tergantung pada lantai Kelas E yg di atasnya, atau ke lantai Kelas A di mana tidak ada Kelas di sekitar bandara yg tidak terkendali,
Common Traffic Advisory Frequency (CTAF) dipakai untuk Komunikasi Radio antar pilot. Di tempat terpencil frekuensi lain mirip MULTICOM digunakan.
Tidak ada layanan kontrol menara atau penerbangan yg disediakan walaupun komunikasi sanggup dilakukan dengan stasiun layanan penerbangan yg bukan potongan dari NAS serta layanan konsultasi mungkin tersedia dari Air Route Traffic Control Center (ARTCC)