Polisi di Detroit memburu dua tersangka yang diduga meretas sebuah pompa bensin untuk mencuri lebih dari 600 galon bensin senilai sekitar USD 1.800 atau sekitar Rp 25,7 juta. Pencurian tersebut terjadi pada tengah hari dan berlangsung selama sekitar 90 menit. Saat kejadian, petugas pompa bensin tidak sanggup menggagalkan upaya para peretas.
Dilansir dari Gizmodo, Senin (9/7/2018), pencurian terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat pada 23 Juni 2018 di sebuah pompa bensin Marathon, sekitar 15 menit dari sentra kota Detroit.
Setidaknya, 10 kendaraan beroda empat menerima laba dari materi bakar yang keluar deras dari mesin pompa bensin. Dalam peretasan tersebut, pencuri memakai semacam perangkat jarak jauh untuk membajak pompa bensin.
Polisi mengatakan, perangkat tersebut mencegah petugas memakai sistem pompa bensin untuk mematikan pompa individual. Tidak hanya itu, informasi lain menyebut bahwa peretas mengincar perangkat lunak di bab administrasi pompa bensin.
Motherboard pada awal tahun ini memberitakan, setidaknya satu pembuat perangkat lunak rentan terhadap serangan yang akan memungkinkan pelaku jahat memanipulasi harga gas dan mencuri materi bakar.
Sistem ini dianggap sebagai sasaran potensial. Perusahaan keamanan TrendMicro melaporkan pada 2015 bahwa sejumlah sistem pemantauan gas gampang ditemukan secara online memakai Shodan mesin pencari untuk perangkat yang terhubung ke internet -- dan alat lain yang sanggup memindai port terbuka.
Sebagian besar dari sistem itu ditemukan tanpa kata sandi, yang memungkinkan siapa pun yang mengetahui, untuk mengambil alih kontrol.
Meski demikian, masih banyak pertanyaan yang tidak terjawab terkait peretasan tersebut, termasuk hal-hal yang mungkin terjadi pada perangkat dan bagaimana perangkat itu menghalangi petugas pom bensin untuk menutup pompa.
"Saya mencoba untuk menghentikannya tetapi itu tidak berhasil," kata Aziz Awadh, karyawan pompa bensin tersebut.
"Saya mencoba menghentikannya di sini dari layar tetapi layar tidak berfungsi. Saya mencoba menghentikannya dari sistem; tidak ada yang berfungsi," tambah dia.
Aziz menyampaikan sistem tidak merespons, kemudian memakai peralatan darurat sehingga sanggup mematikan pompa, kemudian memanggil polisi.
Jenis pencurian gas ini sepertinya menjadi tren dalam beberapa bulan terakhir. Hanya beberapa hari sebelum kejadian di Detroit, seorang laki-laki di Texas dituduh memakai "perangkat" untuk mencuri gas senilai 800 dolar AS dari sebuah pompa bensin.
Bulan lalu, ditemukan bahwa karyawan BP di New Jersey memanipulasi catatan komputer selama bertahun-tahun untuk mencuri gas senilai lebih dari 300.000 dolar AS.
references by telset