Ceo Startup Di Malaysia Tewas Akhir Smartphone Meledak

Ponsel yang meledak menjadikan meninggalnya Nazrin Hassan, CEO Cradle Fund Sdn Bhd di Malaysia. Informasi ini diketahui melalui pernyataan yang dirilis perusahaan pada Jumat atau 15 Juni.

Dilansir Channelnewsasia, Selasa (19/6/2018), perusahaan menegaskan bahwa laporan simpulan hidup menyimpulkan penyebab simpulan hidup pada hari Kamis sebagai komplikasi dari luka ledakan yang disebabkan oleh ponsel meledak yang sedang dalam pengisian daya di sebelahnya.


Sebuah pesan dari keluarga yang telah beredar di media umum mengutip ipar pria Nazrin yang mengklaim bahwa pada beberapa titik telepon telah terlalu panas dan meledak. Ini mengakibatkan 'trauma tumpul' di belakang kepala Nazrin dan mengakibatkan kematiannya.

Kasur juga terbakar, tetapi Nazrin sudah tidak bernyawa dikala itu, kata saudara ipar yang namanya tidak disebutkan dalam pesan itu.

Polisi sebelumnya menyampaikan Nazrin terperangkap dalam kebakaran kamar tidur di rumah teras bertingkat dua di Mutiara Damansara kemarin dan mungkin meninggal lantaran menghirup asap. Dia juga menderita luka bakar di tubuhnya.

Nazrin meninggalkan istri dan keempat anaknya, berdasarkan Star.

Kepala petugas operasi Cradle, Razif Aziz mengatakan, Cradle telah kehilangan seorang jenius yang visioner dan kreatif, dan dunia telah kehilangan insan yang luar biasa. "Kami yang cukup beruntung untuk tahu dan bekerja dengan Nazrin telah kehilangan teman baik dan mentor yang menginspirasi,” ujarnya.

Nazrin Hassan, tewas mengenaskan sesudah telepon seluler yang di-charge di samping kawasan tidurnya meledak dan memperabukan ranjangnya di kediamannya di Mutiara Damansara, Malaysia, pada Kamis, 14 Juni lalu.

Chief Executive Officer Cradle Fund Sdn Bhd berusia 45 tahun itu, menyerupai dikutip The Star, 19 Juni 2018, telah meninggalkan istrinya, Samirah Muzaffar, Eksekutif Senior Malaysian Intellectual Property Corporation (MyIPO), satu putra dari ijab kabul mereka, seorang putra dari ijab kabul sebelumnya, serta tiga anak tiri.

The Star Online melaporkan, Nazrin sebelum tewas mengeluhkan sakit migrain kemudian pergi ke kamar tidurnya untuk beristirahat. Ia sempat meminum obat dan beberapa dikala kemudian kawasan tidurnya terbakar.

Nazrin diduga tewas lantaran kesulitan bernafas dikala kamar dan kawasan tidurnya terbakar. Kebakaran di kamar tidur CEO Cradle Fund ini terjadi sekitar jam 12 siang waktu setempat.
Peristiwa kebakaran di kamar tidur Nazrin dilaporkan ke pihak pemadam kebakaran sekitar pukul 12.30 siang.

Sebanyak 14 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke rumah Nazrin di Mutiara Damansara, Malaysia. Api kemudian sanggup dipadamkan pada jam 12.53 siang.

Laporan berbeda disampaikan NST Online yang mendapatkan pesan dari keluarga Nazrin yang menyampaikan ponsel yang sedang dicas kepanasan dan meledak.

Ledakan yang berasal dari ponsel itu memperabukan kasur kawasan Nazrin berbaring tidur. Ledakan itu menimbulkan syok di kepala belahan belakang Nazrin yang berujung pada simpulan hidup pengusaha berusia 45 tahun itu.

Saudara ipar pria Nazrin kemudian mengirimkan pesan komplemen bahwa Nazrin mempunyai dua ponsel bermerek Blackbarry dan Huawei.

Artikel Terkait