4Dimention Trajectory Navigation

Lintasan 4D pesawat terdiri dari tiga dimensi spasial ditambah waktu sebagai dimensi keempat. Berarti bahwa keterlambatan bahwasanya yaitu Distorsi lintasan sama menyerupai perubahan level atau perubahan Posisi Horizontal.


Untuk mengatasi seruan transportasi udara yg semakin meningkat, kapasitas Air Traffic Management (ATM) harus ditingkatkan dengan tetap menjaga keselamatan serta meningkatkan efisiensi.

Interaksi Taktis oleh pengendali kemudian lintas udara jarang memperhitung kan pengaruhnya pada lintasan secara keseluruhan alasannya waktu tempuh yg relatif singkat (dalam urutan 20 menit atau lebih).

4D Trajectory Concept

Konsep lintasan 4D didasarkan pada Integrasi Waktu ke dalam Lintasan Pesawat 3D. Bertujuan untuk memastikan penerbangan pada lintasan optimal yg tidak terbatas serta optimal sepanjang mungkin dengan imbalan pesawat yg diwajibkan untuk memenuhi secara akurat waktu kedatangan selama titik yg ditentukan.


Ketentuan serta Singkatan Terkait

  ➤  RBT – Reference Business Trajectory
        Lintasan Bisnis pengguna pesawat udara baiklah untuk Terbang serta ANSP serta Bandara memfasilitasi. Lintasan Bisnis - Representasi dari pengguna ruang udara sehubungan dengan penerbangan yg diberikan. Bertujuan untuk menjamin hasil terbaik penerbangan menyerupai yg terlihat dari perspektif pengguna ruang udara;
  ➤  CTA – Controlled Time of Arrival
         Waktu kedatangan yg dibatasi) - Batasan waktu yg dikenakan ATM pada titik penggabungan yg didefinisikan yg terkait dengan landasan pacu kedatangan.
  ➤  TBO – Trajectory Based Operations
         Konsep peningkatan Throughput, Efisiensi penerbangan, Waktu penerbangan, serta Prediksi aktivitas melalui prediksi serta Koordinasi lintasan pesawat yg makin bagus.
  ➤  SWIM – System Wide Information Management
         Program teknologi canggih yg didesain untuk memfasilitasi pertukaran informasi sistem Manajemen Lalu Lintas Udara (ATM) yg lebih besar, menyerupai Status operasional bandara, Informasi cuaca, Data penerbangan, Status wilayah udara penggunaan khusus, dll.


Manfaat Operasi Lintasan 4D

  ➤  Perbaikan Operasi kemudian lintas udara dengan meningkatnya kesibukan kemudian lintas.
  ➤  Operasi Optimal untuk penerbangan
        Pesawat terbang memakai rute serta tingkat yg disukai.
  ➤  Pelayanan yg makin cantik diberikan
        Karena Interoperabilitas Ground-Ground serta Air-Ground) - Sedikit distorsi lintasan.
  ➤  Mengurangi Biaya (Bahan bakar serta / atau Waktu)
  ➤  Mengurangi Emisi
  ➤  Peningkatan kapasitas (En-Route serta Airport)
        Pengendali akan sanggup menangani kemudian lintas yg kondusif dengan makin bagus.
  ➤  Lebih gampang menangani kemudian lintas untuk pengendali
        Lebih sedikit konflik Informasi tiba dengan baik sebelumnya.


Masalah

Efek terbatas kecuali Jika tersebar luas
Hanya sebagian lintasan yg diberikan dikenai TBO, manfaat yg sanggup dicapai terbatas alasannya bab lintasan yg dioptimalkan berdasarkan definisi, lebih pendek serta gangguan pada bab Non-TBO bergejolak dengan cara yg tidak sanggup diprediksi.

TBO yg terbatas pada Functional Airspace Block (FAB) bernilai lebih kecil jikalau lintasannya melampaui batas FAB.

Contoh
Sebuah pesawat melintasi tiga FAB dalam perjalanan dari A ke B (Abu-Abu). Ternyata tidak Efisien ketimbang dengan Lintasan Bisnis (Hijau) meski optimal di masing-masing FAB. Situasinya bisa lebih jelek lagi jikalau ada beberapa wilayah udara yg dikendalikan oleh banyak sekali Negara di tengah, bukan di FAB 2.

Catatan
Lintasi 4D yg disukai oleh operator pesawat mungkin tidak mengikuti bulat besar antara titik Keberangkatan serta Kedatangan. Misalnya, Untuk memakai Tailwind En-Route, Operator sanggup mengajukan Rute yg berjarak puluhan mil lebih usang dari Rute terpendek.

  ➤  Tantangan teknologi
         Peralatan gres diharapkan untuk pesawat terbang, ANSP serta Bandara.
  ➤  Perubahan sikap
         Pengendali mempertimbangkan dampak tindakan terhadap lintasan secara keseluruhan serta pilot harus mendapatkan lebih banyak batasan (pesawat harus mencapai titik-titik tertentu pada waktu yg ditentukan, tidak lebih awal serta tidak kemudian).
  ➤  Deteksi konflik yg lebih menantang
         Struktur Wilayah udara sedemikian rupa sehingga sebagian besar konflik terso pada titik-titik tertentu, Dengan diperkenalkannya lintasan pesawat TBO tidak akan lagi mengikuti jalur udara standar serta titik-titik yg bertentangan tidak akan berada pada lokasi tetap, Sama dengan operasi rute bebas.
  ➤  Kegagalan peralatan
         Kapasitas Sektoral dihitung ulang untuk mencerminkan penggunaan TBO. Ini sanggup dengan gampang menjadikan Overload pengendara jikalau terso kegagalan peralatan (Situasi serupa dengan kegagalan Sistem Surveilans ketika ini).


Persyaratan Peralatan
  ➤  Perangkat perhiasan untuk Model Cuaca di FMS.
  ➤  Perbaikan FMS untuk meningkatkan kemampuan untuk memenuhi batasan waktu.
  ➤  Pengenalan Controller Pilot Data Link Communications (CPDLC).
  ➤  Pengenalan System Wide Information Management (SWIM).





Artikel Terkait