Pengalaman Di Tilang Tidak Punya Sim C

Hallo sobat semuanya, kali ini saya ingin membagikan pengalaman di tilang pak polisi lantaran tidak mempunyai SIM C, sehingga saya harus membayar denda tilang yg jumlahnya tidak mengecewakan besar lah untuk orang yg masih dalam kategori menengah kebawah ibarat saya.

Tujuan saya menciptakan halaman ini yaitu untuk menunjukkan citra kepada sobat pembaca blog saya, bagaimana rasanya ditilang serta apa saja yg sanggup kita lakukan untuk menuntaskan duduk kasus ini. Mungkin goresan pena ini akan bermanfaat untuk sebagian pembaca yg mengalami hal sama.

Penasaran dengan ceritanya? Langsung saja, berikut ini ceritanya :

Penyebab saya di tilang yaitu lantaran SIM C saya mati serta tidak sanggup diperpanjang. Sesuai dengan Perkap No 9 tahun 2012 terbaru, bahwa SIM yg sudah kadaluarsa tidak sanggup di perpanjang serta harus menciptakan yg baru.

Waktu itu saya pulang dari tes SIM C, saya gagal pada dikala ujian praktek di angka 8. Kegagalan ini disebabkan lantaran saya kurang latihan sebelum tes, hasilnya saya harus mengulang 2 ahad lagi. Pada dikala pulang kerumah ternyata di jalan ada razia polisi.

Karena posisi jalannya satu jalur serta jarak terlalu erat dengan razia hasilnya saya tidak sanggup menghindar, alhasil saya ikut terjaring razia. Kelengkapan surat-surat saya yg kurang hanyalah SIM C yg mati.

Akhirnya saya diminta minggir serta masuk perkantoran pos polisi. Disana saya diberikan lembaran tilang warna biru, serta di tanya apakah mau bayar denda tilang secara eksklusif atau nanti dirumah? Densertaya Rp.80.000. Karena uang yg saya bawa tidak hingga segitu hasilnya saya memutuskan untuk membayar dirumah.


 kali ini saya ingin membagikan pengalaman di tilang pak polisi lantaran tidak mempunyai SIM Pengalaman di Tilang Tidak Punya SIM C
Contoh surat tilang polisi blangko biru
Sebelum saya diberikan kertas/blangko tilang warna biru, saya dimintai keterangan yg berisi Nama, Alamat Tinggal serta No HP. Akhirnya sayapun pulang dengan membawa lembaran biru berupa keterangan denda tilang.

Perasaan saya waktu di tilang biasa saja, malah saya ingin tau bagaimana rasanya di tilang, tetapi susah pun lantaran harus membayar denda yg jumlahnya tidak mengecewakan untuk makan selama 2 hari. Saya senyum-senyum aja waktu di pos polisi, sesertagkan yg lainnya pada muram serta kesusahan lantaran terkena tilang. Saya kaya orang stress saja, kena tragedi alam malah senyum-senyum.

Ya walaupun ibarat itu, saya tidak mau kena tilang untuk yg kedua kalinya. Cukup sekali saja, buat pengalaman. Untuk menghindari kesoan yg kedua kalinya, saya akan lebih mempersungguh Ujian SIM berikutnya, selain itu saya pun akan lebih waspada dijalan selama masa pengurusan pembuatan SIM C.

Sesampainya di rumah, selang 1 hari sehabis kesoan saya mendapatkan SMS yg berjudul e-tilang, isinya keterangan bahwa saya harus membayar denda 3 hari sebelum sisertag dilaksanakan. Umumnya jarak dari tanggal tilang ke jadwal sisertag hanya 1 minggu. Pada SMS itu pun di terangkan jumlah denda yg harus di bayarkan serta bagaimana cara membayar denda tilang melalui BRIVA BRI.

Ada perbedaan antara membayar denda secara tunai pada dikala di tilang dengan SMS etilang yg saya terima, perbedaanya terletak di nominal denda yaitu selisih Rp.1000 yaitu 81rb. Akhirnya saya niatkan untuk membayarnya pas di hari terakhir.

Namun apa daya, saya hanya insan biasa yg tak luput dari salah serta lupa, ternyata saya lupa membayar denda etilang. Telat sehari sehabis jadwal yg ditentukan. Akhirnya saya mencoba membayar denda etilang melalui dunia maya banking BRI, ternyata isyarat BRIVA yg ada di SMS etilang sudah tidak valid lagi.

Akhirnya sayapun merasa resah serta bertanya-tanya, resiko apa yg akan saya terima lantaran telat bayar etilang. Walaupun dalam kondisi sedikit panik, saya tidak kehabisan akal, sayapun mencari warta lebih lanjut di Internet melalui Mbah google.

Ternyata, saya tidak menemukan artikel yg menceritakan pengalaman seseorang yg telat membayar etilang. Dalam benak saya waktu itu "Apakah hanya saya seorang ya, yg tidak disiplin membayar denda etilang, kok tidak ada 1 artikelpun orang yg menceritakan pengalaman mereka dikala telat membayar denda etilang.

Artikel yg saya jumpai malah artikel dari web ternama yg menjelaskan resiko jika sengaja telat bayar denda etilang. Ada yg menjelaskan jika sengaja telat bayar denda etilang, STNK akan di blokir, ada pun yg menjelaskan akan di aturan penjara beberapa bulan serta denda berapa puluh juta dll. Akhirnya saya semakin panik, namun hati kecil saya terus berkata, dilarang panik, tenang-tenang semuanya akan baik-baik saja.

Sayapun mencoba tegar serta santai, saya yakin Insyallah tidak akan ada apa-apa, lantaran saya telat bukan lantaran disengaja, tetapi lantaran lupa.

Saya rasa demikian sharing pengalaman di Tilang Karena Tidak Punya SIM/SIM Mati, (SIM yg kadaluarsa hukumnya sama dengan tidak mempunyai SIM). Semoga Artikel ini bermanfaat untuk para pembaca. Jika Sahabat ingin tau dengan lanjutan kisah ini, Sahabat sanggup membaca di link berikut ini : Pengalaman Telat Membayar Denda e-tilang. Terimakasih serta hingga jumpa.

Artikel Terkait