Showing posts with label Penerbangan. Show all posts
Showing posts with label Penerbangan. Show all posts

Fmc | Flight Management Computer

Sistem komputer yg memakai basis data yg besar untuk memungkinkan memprogram rute penerbangan serta dimasukkan ke dalam sistem melalui pemuat data. Sistem ini terus memperbarui posisi pesawat terbang dengan mengacu pada alat bantu navigasi yg ada. Alat bantu yg paling sempurna dipilih secara otomatis dikala pembaruan info berlangsung.


Pesawat komersial serta bisnis modern disokong dengan Electronic Flight Instruments System (EFIS), menggantikan sistem konvensional serta display dek penerbangan. Dengan menerapkan Flight Management System (FMS) merupakan sistim Navigasi, Kinerja serta Operasi.


Flight Management System (FMS)
  ➤  Manajemen Penerbangan Komputer (FMC)
  ➤  Automatic Flight Control System (AFCS ) / Automatic Flight Guisertace System (AFGS)
  ➤  Sistem Navigasi Pesawat Terbang;
  ➤  Sistem Instrumen Penerbangan Elektronik (EFIS) / Instrumentasi Elektromekanik.

Sistim yg didesain untuk menyediakan data virtual serta harmoni operasional antara elemen tertutup serta terbuka yg terkait dengan penerbangan dari awal serta mesin pra-mesin, mendarat serta mematikan mesin.


Sistem Navigasi - Paket terpadu yg menghitung terus posisi pesawat.
Termasuk input.
  ➽  Multi-FunctionControl Display Unit (MCDU)
  ➽  Inertial Reference System (IRS)
  ➽  Global Positioning System (GPS)
  ➽  Satellite-Based Augmentation System (SBAS)
Selain receiver alat bantu berbasis darat.
  ➽  Non-Directional Beacon (NDB)
  ➽  Automatic Directional Finder (ADF)
  ➽  Very High Frequency Omnidirectional Range (VOR)
  ➽  Distance Measurement Equipment (DME)
  ➽  Instrument Landing System (ILS)

Dalam EFIS, tampilan input navigasi ididasarkan pada
  ➽  Attitude and Heading Reference System (AHRS).
  ➽  Air Data Inertial Reference Unit (ADIRU)




AFCS atau AFGS mendapatkan info dari sistem pesawat. Tergantung keadaan pesawat di bawah kendali Otomatis atau Manual,  Mode AFCS yg dibentuk oleh pilot akan secara otomatis bergerak serta mengendalikan permukaan kontrol pesawat atau menampilkan perintah Flight Director biar pilot mengikuti untuk mencapai status yg diinginkan.

Tampilan Status pesawat pada Electronic Flight Instruments System (EFIS) atau Conventiomal serta merupakan dampak pengendalian pesawat FMS pada prinsipnya terlihat.

Flight Management Computer

Diperkenalkan pada B737-200 Feb 1979 sebagai Performance Data Computer System (PDCS), Flight Management Computer (FMC) merupakan langkah maju teknologi yg besar. Smiths Industries (Lear Seigler) memasok semua FMC yg terpasang pada 737.

Pada B737-300 tahun 1984. Membuat database serta fungsi performanya tetap menambahkan Database Navigasi yg berinteraksi dengan Autopilot & Flight Director, Autothrottle serta IRS. Sistem terpadu dikenal Flight Management System (FMS).

FMC mempunyai Database Navigasi 96k Word, ( 1Word = 2Byte serta 1Byte = 16Bit Prosesor 16 bit). Menso 192k Word tahun 1988, 288 k Word tahun 1990, 1 Mega tahun 1992, kini mempunyai  4 Mega untuk 737-NG dengan Update 10.7.

Database Navigasi dipakai untuk menyimpan info rute yg autopilot akan terbang dikala berada dalam mode LNAV. Bila diberi data menyerupai ZFW & MACTOW, diperlukan masukan dari unit penjumlahan materi bakar untuk memberi bobot kotor serta berkecepatan terbaik untuk Pendakian, Perjalaan, Penurunan, Holding, Approach, Driftdown dll.

Kecepatan bisa diterbangkan oleh autopilot & Autothrottle dalam mode VNAV. Akan menghitung posisi pesawat menurut masukan dari pemutakhiran posisi IRS, GPS, Radio.

FMC Model 2907C1 - Memiliki Prosesor Motorola 68040 berjalan pada berkecepatan bus 60MHz (berkecepatan bus 30Mhz), dengan RAM statis 4Mb serta 32Mb untuk Program & Database.


FMC mempunyai 3 Database:
  ➽  Perangkat Lunak (OP PROGRAM)
  ➽  Basis Data Model / Engine (MEDB)
  ➽  Basis Data Navigasi (NDB)
Kesemuanya tersimpan pada kartu memori EEPROM.
Database ini semua bisa diperbarui melalui Data Loader.

MEDB  - Menyimpan semua data performa untuk berkecepatan V, berkecepatan min & max dalam pendakian, petampilanan & penurunan, konsumsi materi bakar, kemampuan ketinggian, dll.

NDB terdiri dari Permanen
  ➽  Supplemental (SUPP)
  ➽  Temporary (REF).
Database permanen tidak sanggup diubah oleh awak kapal.

Ada empat jenis data:
  ➽  Waypoint,
  ➽  Navaid,
  ➽  Airport and
  ➽  Runway
Data Pacu hanya dalam Database Permanen.

Pilihan untuk mempunyai hanya dibawa oleh operator ke wilayah udara MNPS (Oseanik). FMS didefinisikan mampu Area Navigasi 4 Dimensi (Baris Lintang, Bujur, Ketinggian & Waktu) sambil mengoptimalkan performa untuk mencapai penerbangan paling ekonomis.

Kapasitas Navigasi Database (NDB) menso duduk masalah serta menso Perhatian Implementasi Navigasi Basis Kinerja (PBN) alasannya yaitu banyak Prosedur Generasi berikutnya (NextGen) sesertag dikembangkan serta FMC tidak lagi mempunyai kapasitas untuk penambahan NDB,





Ndb | Navigation Database

Layanan Database Navigasi di wilayah cakupan di seluruh Dunia serta Regional untuk memenuhi persyaratan operasi penerbangan. Menyediakan Informasi Navigasi terkini serta akurat untuk FMS. Database meliputi elemen menyerupai SID, STAR, Saluran Udara serta lainnya yg diharapkan selama penerbangan.



Database Navigasi - Jenis Database dimana catatan atau objek ditemukan terutama dengan mengikuti rujukan dari objek lain. Antarmuka Navigasi biasanya prosedural, meskipun beberapa sistem modern menyerupai XPath sanggup dianggap bersamaan Navigasi serta Deklaratif.

Akses Navigasi Secara tradisional dikaitkan dengan Model Jaringan serta Model Hirarkis, Teknik Navigasi memakai "Pointer" serta "Jalur" untuk bernavigasi di antara catatan data (pun dikenal sebagai "Node").

Model Relasional
Implementasikan dalam Database Relasional, memakai teknik pemrograman "Deklaratif" atau Logika yg menanyakan sistem apa yg harus diambil cara meNavigasi.

Misalnya,
Memberi aba-aba ke rumah,
 ➽ Pendekatan Navigasi 
      "Menuju di jalan raya 25 sejauh 8 mil, belok kiri ke Jalan Kuda, di gusertag merah,
      Lalu berhenti di rumah ke-3 dari jalan",
 ➽ Pendekatan Deklaratif
      Menyerupai "Kunjungi rumah hijau dalam koordinat berikut ...."

Model Hirarkis
Dianggap Navigasi alasannya "Pergi" ke atas, turun, serta ada "Jalur", menyerupai jalur file / folder yg familiar di sistem file hirarkis. Sistem Navigasi memakai kombinasi Jalur serta Preposisi menyerupai "Next", "Previous", "First", "Last", "Up", "Down", "Owner".


Navigation Database

Flight Management Computer (FMC) memiliki.
  ➽  Perangkat Lunak (OP PROGRAM)
  ➽  Database Performance Model / Engine (MEDB)
  ➽  Database Navigasi (NDB)
Kesemuanya tersimpan pada kartu memori EEPROM.
Database ini semua bisa diperbarui melalui Data Loader (SSDTU-Universal)

MEDB - Menyimpan semua data performa untuk berkecepatan V, berkecepatan min & max dalam pendakian, petampilanan & penurunan, konsumsi materi bakar, kemampuan ketinggian, dll.

Performance
 ➤ Performance  Information
 ➤ Maximum Take-Off Weight
 ➤ Fuel Weight
 ➤ Centre of Grafity
 ➤ Altitudes termasuk Initial Cruise Altitude

NDB - Terdiri dari Permanen
  ➽  Supplemental (SUPP)
  ➽  Temporary (REF)
Database permanen tidak sanggup diubah.

Navigation
  ➽  Waypoints
  ➽  Airways (Highway in the sky)
  ➽  Radio Navigation Aid (DME, VOR, ILS)
  ➽  Airports (Runways), Holding Patterns
Data Pacu hanya dalam Database Permanen.

Pilihan untuk mempunyai hanya dibawa oleh operator ke wilayah udara MNPS (Oseanik). FMS didefinisikan bisa Area Navigasi 4 Dimensi (Baris Lintang, Bujur, Ketinggian & Waktu) sambil mengoptimalkan performa untuk mencapai penerbangan paling ekonomis.

Kapasitas Navigasi Database (NDB) menso duduk kasus serta menso Perhatian Implementasi Navigasi Basis Kinerja (PBN) alasannya banyak Prosedur Generasi berikutnya (NextGen) sesertag dikembangkan serta FMC tidak lagi mempunyai kapasitas untuk penambahan NDB.

Ada kapasitas Database SUPP serta REF sampai 40 titik arah, 40 Bandara Navaid serta 6 Area Bandara. Kemudian disimpan tanpa batas waktu namun kru sanggup menghapus Data Individual atau keseluruhan Database.

Supplemental (SUPP) ada yg harus diperiksa ketepatan sebelum penerbangan memakai opsi SUMMARY (hanya U6 +) atau DELeted serta masuk kembali, menyidik setiap Lat & Longs antara kedua anggota awak. Data Temporary (REF) akan dihapus secara otomatis sesudah penyelesaian penerbangan.




Swim | System Wide Information Management

Konsep SWIM - Mencakup perubahan paradigma yg lengkap wacana bagaimana isu dikelola sepanjang siklus hidup penuh serta di seluruh sistem ATM Eropa. Penerapan konsep SWIM akan memungkinkan manfaat bisnis ATM eksklusif dihasilkan dengan memastikan penyediaan isu kualitas yg dipahami secara umum.



Sifat Transversal SWIM  yg melintasi semua sistem ATM, domain data, serta fase lintasan bisnis (perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan pasca) serta banyak sekali pemangku kepentingan ATM, tidak dimaksudkan satu solusi serta tentunya bukan satu Teknologi tunggal akan cocok untuk semua.

Diakui bahwa Interoperabilitas serta Standarisasi Global sangat penting serta SWIM dimaksudkan menso pendorong untuk Standar gres serta terbaru. SWIM akan didasarkan pada Service Oriented Architecture (SOA) serta teknologi mainstream terbuka serta standar.

System Wide Information Management (SWIM) - Program teknologi maju Manajemen Lalu Lintas Udara (ATM) yg lebih besar,

 ➽  Status Operasional Bandara
 ➽  Informasi Cuaca
 ➽  Data Penerbangan
 ➽  Status Penggunaan Khusus wilayah udara
 ➽  Pembatasan Airspace System (NAS).

SWIM akan mendukung aktivitas NAS masa kini serta masa depan dengan menyediakan arsitektur pengelolaan isu yg fleksibel serta kondusif untuk membuatkan isu NAS. SWIM akan memakai perangkat keras serta perangkat lunak Off-the-Shelf komersial untuk mendukung Service Oriented Architecture (SOA).


Eurocontrol Awalnya mempresentasikan konsep Sistem SWIM ke FAA pada tahun 1997, di mana telah dikembangkan semenjak ketika itu. Tahun 2005, Sistem Operasional ATM Global Civil Aviation Organization (ICAO) membekali konsep SWIM untuk mempromosikan integrasi ATM Berbasis Informasi.

SWIM kini menso bab dari proyek pembangunan di
 ➽  Amerika Serikat (Next Generation Air Transportation System, atau NextGen)
 ➽  European Union (Penelitian ATM Sky Eropa Tunggal). 

SWIM bab dari FAA's NextGen - Iistilah umum untuk evolusi NAS Amerika Serikat yg sesertag berlangsung dari Sistem Kontrol Lalu Lintas Udara (ATC) berbasis darat ke sistem pengelolaan kemudian lintas udara Berbasis Satelit.


Transformasi ke NextGen membutuhkan aktivitas serta teknologi yg menyediakan operasi yg lebih efisien, termasuk kemampuan komunikasi yg efisien.

Program SWIM merupakan bab integral dari transformasi yg akan menghubungkan sistem FAA. Program SWIM pun akan memungkinkan interaksi dengan anggota masyarakat pembuat keputusan lainnya termasuk instansi pemerintah lainnya, penyedia layanan navigasi udara, serta pengguna ruang udara.



Siapa yg perlu membuatkan Informasi

 ➽  Pilot
   -   Lepas landas, menavigasi serta mendaratkan pesawat
 ➽  Pusat Operasi Bandara
   -   Mengatur keberangkatan, pergerakan permukaan, gerbang serta pendatang
 ➽  Airline Operations Centers
   -   Jadwal pembangunan, perencanaan rute penerbangan serta pengangkatan materi bakar,
        memastikan koneksi penumpang serta meminimalkan efek penundaan
 ➽  Penyedia Layanan Navigasi Udara (ANSP)
   -   Mengelola serta mengelola wilayah udara di atas suatu negara serta dengan Layanan
       Lalu Lintas Udara - mengelola kemudian lintas udara yg melewati wilayah udara mereka.
       Penyedia Jasa Meteorologi - menyediakan laporan cuaca serta prakiraan
 ➽  Pusat Operasi Militer
   -   Misi perencanaan, pemblokiran wilayah udara untuk melaksanakan operasi pelatihan,
       memenuhi kiprah keamanan nasional


Informasi apa yg perlu dibagikan

 ➽  Aeronautika
   -   Informasi yg dihasilkan dari perakitan, analisis serta pemformatan data aeronautika
 ➽  Lintasan terbang
   -   Rute terang pesawat yg didefinisikan dalam empat dimensi (4D),
        sehingga posisi pesawat pun ditentukan berkenaan dengan komponen waktu.
 ➽  Operasi bandar udara
   -   Status banyak sekali aspek bandara, termasuk pendekatan, landasan pacu, taxiway,
       gerbang serta isu turn-around pesawat.
 ➽  Meteorologi
   -   Informasi wacana keadaan masa lalu, terkini serta masa depan atmosfer bumi yg relevan
        untuk kemudian lintas udara
 ➽  Aliran kemudian lintas udara
   -   Informasi administrasi jaringan diharapkan untuk memahami keseluruhan kemudian lintas udara
       serta situasi kemudian lintas layanan kemudian lintas.
 ➽  Surveilans
   -   Memposisikan isu dari radar, sistem navigasi satelit, datalinks pesawat terbang, dll.




Afcs | Automatic Flight Control System

Sistem menyediakan Stabilisasi pesawat otomatis ihwal kapan Pitch, Roll, serta Yaw serta mengendali kan pesawat terbang dengan panduan selektif dari Radio, Heading, Komputer Manajemen Penerbangan, sertaInput komputer data udara. Sistem peredam pengoperasian kemudi Yaw untuk memperbaiki Osilasi Yaw Periodik (Dutch Roll).






















Automatic Flight Control Systems (AFCS)
Terdiri dari tiga sistem independen
  ➽  Digital Flight Control System (DFCS)
  ➽  Yaw Damper System (YDS)
  ➽  Autothrottle System (A/T)

Sistem dua sumbu (Pitch and Roll) - Yang mengoperasikan lift serta aileron untuk secara otomatis menjaga ketinggian, berkecepatan udara serta / atau mengarahkan pesawat ke lokasi yg ditunjuk serta melaksanakan pendaratan otomatis.

Fungsi Kontrol - Diterjemahkan ke dalam Flight Director penerbangan untuk ditampilkan pada indikator administrator perilaku pilot (ADI). Sehingga memperlihatkan perintah perilaku terbang pilot selama operasi manual atau membiarkan pilot memantau Operasi Autopilot. Pemangkas Stabilizer Otomatis mengurangi beban lift yg ditimbulkan terso akhir pembakaran materi bakar.

Sistem Autothrottle - Secara otomatis meyesuaikan berkecepatan udara yg dipilih atau Mach selama kondisi petampilanan serta mempertahankan pengaturan dorong mesin yg dipilih ketika menciptakan administrator penerbangan mengendalikan ketika lepas landas atau administrator pendaratan mengendalikan pendekatan pendaratan dengan mengarahkan tuas pelopor mesin.

Digital Flight Control System
(DFCS)

Menggabungkan dua saluran terpisah (A, B). Setiap saluran mengontrol Sumbu Pitch serta Roll serta memperlihatkan Trim Mach serta Kontrol Trim Kecepatan. Perintah Direktur penerbangan serta Logika Flag dihubungkan ke ADI Pilot (Sistem A) serta ADI Co-Pilot (Sistem B).

Kontrol DFCS pesawat terbang diaktifkan dengan menghubungkan tombol A atau B pada panel pilih mode DFCS. Bila pilihan dual channel, Saluran A serta B sanggup dilibatkan secara bersamaan ketika menciptakan Pendaratan Otomatis Gagal-Pasif.

Digital Flight Control System (DFCS)
  ➽  Flight Control Computer (FCC) 
  ➽  Attitude Director Indicator (ADI)
  ➽  Dua Aktuator Auto-Pilot

Panel mode pilih kontrol sistem Autopilot / Flight Director serta Sistem Autothrottle.
Unit perhiasan AFC (atau Integrated Access System Accessory Unit) serta Servo Trim Stabilizer Otomatis pun dipasang serta Spoiler Lift, Posisi Flap, serta Sensor Posisi Stabilizer.

Mach Trim System - Memberikan resposisi otomatis dari elevator sebagai fungsi dari nomor Mach. Saat pesawat masuk ke wilayah belahan Mach, lift direposisi untuk memperlihatkan netral gres ke arah atas yg sebanding dengan kenaikan Mach. Mach Trim System beroperasi dengan atau tanpa sistem autopilot yg terlibat.

Mach Trim System - Beroperasi bersamaan dengan unit kontrol daya hidrolik elevator serta stabilizer / elevator neutral shift mechanism. Setiap Komputer Kontrol Penerbangan (FCC) meliputi komputer trim Mach dengan beralih otomatis ke sistem lain jikalau terso kegagalan. Lihat Flight Controls, Elevator serta Tab Control System

Speed Trim System - Menggerakkan trim stabilizer untuk mempertahankan kontrol berkecepatan positif. Sistem mungkin diharapkan ketika lepas landas atau berputar-putar dengan berat kotor rendah, kecuali CG serta daya dorong tinggi. Sistem beroperasi ketika autopilot tidak terlibat, stabilizer tidak dipangkas, serta sakelar perpindahan kolom kontrol tidak tergerakkan.

Flight Control Computer (FCC) - Berisi Komputer Trim Kecepatan dengan pemantauan otomatis serta perpindahan otomatis antar sistem (bila tidak ada kesalahan). Pemantauan secara otomatis menentukan saluran operasional bila terso kegagalan saluran tunggal.

Peringatan Terputus Autopilot / Flight Director - Terdiri dari lampu peringatan autopilot serta operasi wailer bila fungsi autopilot tertentu tidak benar serta / atau Autopilot dilepaskan. Pitch serta / atau Roll Bar  ADI [EADI] bias di luar pansertagan serta / atau bendera administrator penerbangan (atau bendera komputer) bias terlihat sebagai indikasi malfungsi administrator penerbangan tertentu.

BOEING CONCEProdusen

Yaw Damper System

Full-Time, Series-Connected, Stability Augmentation System - Osilasi terpola pesawat terbang (Dutch Roll) dideteksi dengan sensor laju di komputer peredam yaw. Kemudi dipindahkan pada waktu yg sempurna untuk meredam Dutch Roll sebelum sanggup menghipnotis jalur penerbangan pesawat secara Signifikan.

Sistem Peredam serta Aktuator Yaw - Dihubungkan sedemikian rupa sehingga tidak ada umpan balik kemudi yg diterapkan pada pedal, sehingga memungkinkan sistem beroperasi secara Independen tanpa mengganggu perintah yg diprakarsai.

AIRBUS CONCEProdusen

Autothrottle System

Secara Otomatis memposisikan semua tuas dorong untuk mempertahankan tingkat dorong mesin yg dihitung ketika Take-Off atau Go-Around, serta berkecepatan udara FMC yg dipilih atau FMC (IAS atau Mach) selama petampilanan. Sistem menghitung serta mempertahankan berkecepatan udara yg kondusif selama memegang teladan serta manuver pendekatan awal.

Sistem Autothrottle pun menghambat tuas dorong selama pendaratan otomatis ketika menyala. Sistem autothrottle terdiri dari komputer yg mengoperasikan tuas dorong melalui servo terpadu.

AIRBUS CONCEProdusen
Flight Management Guisertace System



[  Approval of Automatic Flight Guisertace System  (4) - FAA



Fcc | Flight Control Computer

Sistem Kontrol Penerbangan sayap tetap konvensional terdiri dari permukaan kontrol penerbangan, kontrol kokpit masing-masing, hubungan penghubung, serta prosedur operasi yg dibutuhkan untuk mengendalikan arah pesawat terbang. Kontrol mesin pesawat terbang pun dianggap sebagai kontrol penerbangan ketika mereka mengubah berkecepatan.



Kontrol penerbangan pesawat - Sarana dimana pilot mengendalikan arah serta perilaku pesawat terbang. Sistem kontrol penerbangan terbagi menso Kontrol Penerbangan Primer serta Sekunder.

Primer - Diperlukan untuk mengendalikan pesawat terbang dengan kondusif ketika terbang serta menjadikan pesawat berputar mengelilingi poros rotasi yg terkait dengan permukaan kontrol. Terdiri dari
  ➽  Aileron di sumbu Membujur (Roll)
  ➽  Elevator di sumbu Lateral (Pitch)
  ➽  Rudder di sumbu Vertikal (Yaw)

Sekunder - Dimaksudkan untuk memperbaiki karakteristik performa pesawat terbang atau untuk mengurangi beban yg berlebihan,
Terdiri dari perangkat angkat tinggi seperti
  ➽  Slats
  ➽  Flaps sebaik Flight Spoilers
  ➽  Trim Systems

Sistem kontrol penerbangan paling dasar bersifat mekanis dipakai di sebagian besar pesawat terbang ringan serta umum. Kumpulan komponen mekanis menyerupai kabel, puli, batang serta rantai mentransmisikan gerakan kontrol dek penerbangan ke permukaan kontrol.

Pesawat lebih besar serta lebih cepat, kekuatan aerodinamika menso terlalu besar bagi pilot untuk diatasi tanpa dukungan sehingga sistem Hidrolik digabungkan untuk menggerakkan permukaan kontrol penerbangan.

Model pesawat terbaru, Pengurangan berat serta Penghematan materi bakar menjadikan para perancang mengganti sebagian besar komponen mekanis dengan Komputer serta Serat Optik untuk menghasilkan sistem kontrol yg disebut Fly-By-Wire (FBW)
High-Lift Control System

Flight Control Computer (FCC) -  Elemen inti dari sistem Fly-By-Wire Eurofighter Typhoon menerima, serta menangani Data Sensor, Input Pilot serta Data untuk pertukaran warta dari peralatan avionik lainnya.

FCC menghitung serta membandingkan perintah untuk mengendalikan serta mentransmisikan sinyal ke Aktuator Kontrol Permukaan

FCC menstabilkan serta mengendalikan pesawat terbang serta berkontribusi terhadap performa penerbangan yg luar biasa, menyerupai kelincahan serta kemampuan manuvernya.

Sistem kontrol penerbangan kritis keselamatan dari Eurofighter Typhoon terdiri dari sistem komputer berlipat ganda, sangat ahli serta toleransi kesalahan dengan empat FCC.  Sistem Real-Time yg kompleks dengan arsitektur multiprosesor serta catu daya sendiri. Yang berbeda berkomunikasi melalui Bus Data Optik serta Listrik.


AIRBUS

Sistem kontrol beban berat yg dikembangkan oleh Diehl Aerospace terdiri dari dua komputer, satu tuas pengap serta sensor terkait di sayap. Disebut Slat Flap Control Computer (SFCC) mengendalikan serta memantau bilah serta tutupnya ketika take-off serta pendaratan.

Diwujudkan dengan aktivasi, kontrol serta pemantauan aktuator yg memindahkan bilah serta tutupnya. Disebut Flaps Lever yg terletak di kokpit yakni antarmuka man-machine dari sistem.

Sensor posisi di sayap mendeteksi posisi flap yg sempurna serta melaporkan data  ke SFCC.

Kontrol penerbangan sekunder, sistem kontrol penerbangan termasuk pada perangkat yg bekerjasama dengan keselamatan pesawat terbang. Didasarkan pada desain yg berlebihan. Jika ada kerusakan komponen tertentu, pendaratan yg dijamin.

Program A340 tahun 1988 Diehl Aerospace menso pemasok sistem SFCC. Saat ini, A340 disokong dengan SFCC Generasi kedua. Sudah disertai tahap pengembangan Airbus A380 serta A350. Keluarga A320 masuk ke portofolio Diehl Aerospace dalam modernisasi sistemnya. Merupakan pemasok sistem semua pesawat Airbus sipil.


BOEING

Sejak 2004 Diehl Aerospace, bekerja sama dengan Honeywell, telah membuatkan komponen paket Flight Control Electronics (FCE) untuk Boeing 787 Dreamliner.

Paket FCE terdiri dari, antara lain, dari
  ➽  Modul Kontrol Penerbangan (FCM),
  ➽  Actuator Control Electronics (ACEs),
  ➽  Modul Pengatur Daya (PCMs),
  ➽  Mode Control Panel (MCP)
  ➽  Rate, Acceleration
  ➽  Pressure Sensors.

Paket FCE mengintegrasikan kontrol penerbangan utama fly-by-wire, kontrol angkat tinggi, autoflight, serta pengolahan data udara / data inersia untuk dipakai oleh sistem pesawat terbang lainnya.

Fungsi-fungsi diintegrasikan ke dalam satu set modul pesawat yg menyediakan integritas tinggi, lingkungan pemrosesan yg dipartisi dengan komponen berlebihan yg menyediakan ketersediaan tinggi serta kontrol casertagan otonom.




[  Ch.6 Flight Controls  (12) - FAA
[  FCC Flight Control Computer  (2) - Aselsan
[  Flight Control Computer S/W Upgrade  (29) - MIT
[  Highly Integrated Digital Flight Control  (16) - NAS